Potensi Investasi di Kaltim Masih Besar

Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Nidya Listyono (Foto: Teodorus/niaga.asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono mengungkapkan bahwa potensi investasi di Kaltim masih sangat besar, sehingga menjadi daya tarik bagi investor nasional dan asing.

“Kaltim ini sangat potensial sekali. Di sini, ada banyak sektor usaha yang bisa dikembangkan, seperti pertambangan, industri, pariwisata, pertanian, perkebunan, dan lain-lain,” kata Tiyo, Selasa (31/10/2023).

Tiyo mengapresiasi kegiatan Mahakam Investment Forum (MIF) yang digelar Pemprov Kaltim melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, di Jakarta, beberapa waktu lalu. MIF ajang mempromosikan potensi daerah ke investor lokal dan internasional.

Meski demikian, Tiyo mengharapkan Pemprov Kaltim dapat pula mengundang para investor langsung ke Kaltim.

“Di kegiatan MIF itu, Pemprov Kaltim mempromosikan potensi dari 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim. Mereka juga menunjukkan keuntungan-keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor jika berinvestasi. Misalnya, kemudahan perizinan, insentif fiskal, dukungan infrastruktur, dan lain-lain,” ungkapnya.

Berdasarkan data DPMPTSP Kaltim, pada triwulan II 2023, tercatat tiga negara  terbesar yang menanamkan investasinya di Kaltim, yaitu China menempati peringkat pertama, disusul Singapura dan Malaysia.

Ketiga negara tersebut mendominasi realisasi investasi berdasarkan asal negara dalam peringkat tiga besar. Total Penanaman Modal Asing (PMA) di Kaltim triwulan II 2023 sebesar Rp 4,54 triliun.

“Tertinggi pertama, Tiongkok sebesar 93 juta dolar AS atau Rp1,37 triliun. Nilai itu setara 30,25 persen dari total realisasi investasi asal negara,” ungkap Kepala DPMPTSP Provinsi Kaltim, Puguh Harjanto.

Singapura, lanjut Puguh, berinvestasi senilai 72,71 juta dolar AS atau Rp1,07 triliun. Nilai investasi Singapura mencapai 23,65 persen dari total realisasi investasi asal negara. Terakhir Malaysia berinvestasi mencapai 32,10 juta dolar AS (Rp475,08 miliar) atau 10,44 persen dari total realisasi investasi asal negara.

“Walaupun PMA kita peringkat ke-10, tapi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai peringkat 5 realisasi investasi di level nasional pada triwulan II,” kata Puguh.

Puguh optimistis target investasi yang ditentukan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dapat tercapai pada 2023, karena ditopang sejumlah sektor usaha unggulan.

“Tiga sektor usaha yang masih mendominasi investasi kami adalah pertambangan, industri logam dasar, tanaman pangan dan perkebunan,” sebutnya.

Puguh menjelaskan investasi pertambangan mencapai 116,60 juta dolar AS atau Rp 1,72 triliun. Persentasenya mencapai sekira 37,93 persen dari realisasi investasi PMA pada triwulan II.

Berikutnya industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya punya nilai investasi sebesar 58,18 juta dolar AS (Rp 861,17 miliar). Angka itu mencapai sekitar 18,93 persen dari realisasi investasi PMA.

Terakhir tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan dengan nilai investasi sebesar 36,75 juta dolar AS (Rp544,04 miliar). Nilai itu mencakup 11,96 persen dari realisasi investasi PMA Kaltim.

Penulis: Teodorus | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: