Prajurit Satgas Pamtas Yonarmed 5 Pancagiri – Masyarakat Silaturahmi di Acara Uman Jenai Tiga Tawai

Foto Satgas Pamtas Yonarmed 5 Pancagiri.

BATU MAJANG.NIAGA.ASIA – Anggota Satgas Pamtas Yonarmed 5 Pancagiri Pos Long Bagun turut serta dalam acara adat Uman Jenai Tiga Tawai di Lamin Adat Lepoq Tingai Kampung Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu. Sabtu (18/02/2023).

Acara Uman Jenai Tiga Tawai yang diselenggarakan selama 2 hari tersebut dihadiri oleh Bupati Mahakam Ulu yg diwakili oleh Kepala Bidang Dinas Pariwisata, Kapolres Mahakam Ulu yang diwakili Kabagops, Danki Pamtas Kapten Arm Dhestya, Kapolsek Long Bagun, Danramil Long Bagun, Kepala Adat Besar Suku Dayak Kenyah, Tokoh adat serta masyarakat Kampung Batu Majang.

Dansatgas Pamtas Yonarmed 5 Pancagiri, Letkol Arm Yan Octa Rombenanta, S.Sos. rilis tertulisnya, Sabtu (18/02/2023) menjelaskan, Anggota Satgas selalu hadir dan berpartisipasi ditengah-tengah masyarakat untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan di daerah perbatasan.

Lebih lanjut Dansatgas mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat terjalinnya hubungan silaturahmi antara Satgas Pamtas dengan masyarakat yang ada di wilayah perbatasan, sehingga dapat memperkuat kemanunggalan TNI dengan Rakyat.

Prajurit Satgas Pamtas Yonarmed 5 Pancagiri Pos Long Bagun turut serta dalam acara adat Uman Jenai Tiga Tawai di Lamin Adat Lepoq Tingai Kampung Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu. Sabtu (18/02/2023). (Foto Satgas Pamtas Yon Armed 5/Pancagiri)

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan teritorial kita kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan hubungan yang lebih harmonis antar Satgas dengan masyarakat di perbatasan RI-Malaysia,” tambahnya.

Kepala Adat Besar Suku Dayak Kenyah, Balan Tingai dalam kata sambutannya menyampaikan, acara adat Uman Jenai Tiga Tawai merupakan wujud syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil panen, mensyukuri berkat dan rahmat yang diberikan Tuhan dalam bentuk rezeki padi baru.

“Wujud syukur atas segala berkat, rahmat dan limpahan yang diberikan-Nya kepada kita, atas segala usaha kita dalam bertani atau bercocok tanam, sehingga dari awal pembukaan lahan, penanaman bibit padi kemudian sampailah waktunya kita memulai panen,” kata Balan.

Dikatakan lebih lanjut, selain wujud syukur juga memiliki arti penting dalam melestarikan budaya dan tradisi turun temurun, yang senantiasa harus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Dayak Kenyah Mahakam Ulu.

Sumber: Satgas Pamtas Yonarmed 5 Pancagiri | Editor: Intoniswan

Tag: