
JAKARTA.NIAGA.ASIA – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan sederhanakan struktur komisaris pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perbankan sehingga lebih ramping dan dapat diduduki oleh para profesional.
Upaya penyederhanaan tersebut dilakukan untuk memperkuat struktur BUMN hingga meningkatkan kepercayaan pasar terhadap BUMN. Komposisi penyederhaan juga akan tetap menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bank dan dipastikan akan lebih ramping dan ringkas dibandingkan struktur sebelumnya. Selain itu, komposisi komisaris tersebut juga akan tetap mencakup unsur dari kementerian teknis terkait.
“Jadi market tadi melihat baik Bank Mandiri maupun BRI, ini diterima dengan cukup baik, baik dari direksi maupun komisarisnya dan diisi jumlahnya tidak terlalu banyak seperti sebelumnya,” ungkap Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sesi doorstop bersama awak media, usai menghadiri Rapat Terbatas di Istana Merdeka pada Rabu (26/03),
Selain menyampaikan terkait restrukturisasi BUMN, Menko Airlangga juga menyampaikan terkait dengan kondisi nilai tukar yang terus mengalami fluktuasi namun masih dibarengi dengan fundamental perekonomian yang kuat, ditunjukkan dengan capaian sejumlah leading indicators perekonomian.
Secara jangka menengah dan panjang, Menko Airlangga menyampaikan bahwa capaian ekspor, cadangan devisa, hingga neraca perdagangan terus tumbuh positif dan menguat.
Selain itu, Pemerintah juga telah menerapkan aturan terbaru mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang mampu meningkatkan hasil ke depan. Dengan demikian fundamental DHE tersebut nantinya juga akan memperkuat posisi rupiah.
“Ya tentu ekspor harus tetap jalan, kemudian deregulasi oleh Pak Presiden supaya perizinan dan yang lain dipermudah, sehingga impor ekspornya lebih lancar,” pungkas Menko Airlangga.
Sumber: Siaran Peres Kemenko Perekonomian | Editor: Intoniswan
Tag: BUMN