SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Presiden Prabowo Subianto dalam pidato sambutannya ketika membuka secara resmi Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, pagi ini, Rabu (4/12/2024), memaparkan sebab-sebab mengapa Indonesia harus selalui waspada dan tentara (TNI) harus kuat
Dalam sambutannya yang disiarkan secara langung oleh sejumlah televisi nasional dari Universitas Muhammadiyak Kupang tersebut, Presiden menjelaskan, Indonesia harus selalu waspada dan tentara harus kuat sebab, pertama; 40% perdagangan dunia melewati laut Indonesia, kedua bahan tambang stragetis untuk industri yang diperlukan dunia ada di Indonesia, dan ketiga, kondisi geopolitik dan geo stragis tidak baik-baik saja.
“Hari ini Korea Selatan mengumumkan negara dalam kondisi darurat militer,” kata Presiden.
Selain itu kawasan Asia, Indonesia juga perlu mencermati dan mewaspadai perkembangan antara Tiongkok dengan Taiwan.
Kemudian di Eropa, eskalasi perang Rusia dengan Ukraina makin meningkatkan setelah sejumlah negara memberi Ukraina rudal jarak jauh yang bisa menyerang Moskow. Rusia balik mengancam akan melepas senjata mematikannya ke seuluruh Eropa.
“Perang Ukraina-Rusia itu jauh dari Indonesia, tapi faktanya kita juga terkena dampaknya, bahkan dunia terdampak akibat naiknya harga bahan pangan (biji-bijian) sebab, Ukraina tidak bisa lagi mengekspor bahan pangan,” kata Presiden.
“Perang di Timur Tengah, yang menhancurkan Gaza, Tepi Barat, dan masuk ke Lebanon, juga sangat menganggu, karena korbannya bangsa Palestina, bangsa yang sudah kita dianggap saudara,” kata Presiden melanjutkan,” sambung Presiden.
Menurut Presiden, Indonesia perlu memiliki tentara (TNI) yang kuat untuk mengamankan wilayah negara Indonesia yang jadi lintasan perdagangan internasional yang volumenya sangat besar, 40% dari volume pedagangan dunia.
“Akan ada resiko bila wilayah negara Indonesia tidak aman dilintasi,” tegasnya.
Tidak hanya itu, negara Indonesia harus juga mewaspadai pengambilan kekayaan Indonesia secara ilegal.
“Kita negara kaya, maka selalu didatangi oleh orang asing sejak ratusan tahun lalu sampai sekarang,” ucap Presiden.
Presiden juga menyampaikan, ancaman secara halus dari dalam negeri terhadap pemerintah juga ada.
“Ketika saya meluncurkan program makan bergizi gratis, ada yang mengirim ancaman, kebijakan tersebut bisa menurunkan harga-harga saham di bursa,” kata Presiden.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: MuhammadiyahPrabowo