Presiden Tambah Anggaran Kementerian P2MI Rp45 Triliun untuk Penempatan Pekerja Migran

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding. (Foto Kementerian P2MI/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, membocorkan ada kado tahun baru dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,  menambah anggaran Kementerian P2MI Rp45 triliun untuk penempatan pekerja Indonesia di luar negeri.

Dalam rapat sebelumnya, Presiden menyampaikan akan mengucurkan dana sebesar Rp 45 triliun yang akan digunakan untuk akses pembiayaan pemberangkatan atau cost structure dan pelatihan Pekerja Migran Indonesia. Dana tersebut akan turun dalam tiga tahap.

“Kucuran dana inimengandung konsekuensi dan tanggung jawab yang besar,” ujar Karding pada kegiatan Laporan Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2024 dan Rencana Program Kerja Tahun Anggaran 2025 di Aula Abdurrahman Wahid, kantor pusat KemenP2MI, Senin (6/1/2025).

“Kabar baik lainnya, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) diserahkan kepada Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI),” papar Karding.

Karding gembira dengan antusiasme Presiden untuk mendukung penempatan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang terampil dan kompeten.

“Pemerintah Republik Indonesia (RI) akan membangun balai vokasi sebanyak 100 titik. Balai vokasi akan berada di bawah KemenP2MI, dan nanti akan dipikirkan yang mengelola apakah Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), pusat, atau skema lainnya,” jelas Karding.

Karding juga menyebutkan Presiden akan mendorong bahasa Inggris untuk menjadi mata pelajaran wajib di kurikulum pendidikan sejak Sekolah Dasar (SD).

“Harapannya, dengan menguasai bahasa Inggris, masyarakat Indonesia sudah disiapkan sejak awal untuk bisa meraih kesempatan kerja di luar negeri, khususnya di benua Eropa,” ujar Karding.

Karding menekankan bahwa Presiden telah mempercayakan KemenP2MI dengan tanggung jawab dan harapan yang besar.

“Kita harus bergerak sebagai satu tim, bahkan super tim. Saya harap sekat-sekat antar direktorat sudah tidak ada lagi. Kita mencair saja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Kementerian ini butuh banyak kepala untuk berpikir dan mendorong agar memberikan banyak manfaat bagi bangsa dan negara,” tutup Karding.

Plt. Sekretaris Jenderal, Rinardi, melaporkan bahwa pada tahun 2024 realisasi jumlah penempatan Pekerja Migran Indonesia mencapai 297.414. Penempatan pekerja migran telah membantu mengatasi pengangguran sebesar 3,98 persen.

“Selain itu, capaian yang membanggakan adalah peningkatan remitansi sebesar 13,9 persen dari tahun lalu, yaitu menjadi Rp 251,1 triliun,” kata Rinardi.

Sumber: Humas Kementerian P2MI | Editor: Intoniswan

Tag: