Prof Purwanto: Diperlukan Penguatan Kelembagaan Pengelola Cagar Biosfer

 

Bantimurung Bulusaraung – Ma’Rupanne  di Sulawesi Selatan ditetapkan UNESCO sebagai Cagar Biosfer baru dalam Sidang ke-35 International Coordinating Council (ICC) Man of Biosphere (MAB) Programme UNESCO, di Paris, Prancis, pada 12 hingga 15 Juni 2023. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Professor Riset Bidang Etnobiologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Purwanto, mengatakan, dalam rangka pelaksanaan pembangunan cagar biosfer Indonesia sebagai sarana pembangunan berkelanjutan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya, antara lain penguatan kelembagaan pengelola masing-masing cagar biosfer melalui kegiatan koordinasi para pihak, pembinaan kemitraan, dan penguatan jejaring antar cagar biosfer Indonesia melalui forum cagar biosfer Indonesia.

“Kami juga menyiapkan kajian berkala untuk beberapa cagar biosfer, yaitu Cagar Biosfer Gunung Leuser (Sumatera Utara dan DI Aceh); Cagar Biosfer Pulau Siberut (Sumatera Barat); Cagar Biosfer Lore Lindu (Sulawesi Tengah); dan Cagar Biosfer Tanjung Putting (Kalimantan Tengah),” terang Purwanto.

Untuk itu, Indonesia juga sudah menjadi tuan rumah kegiatan field trip bagi peserta pertemuan ‘Memperkuat kolaborasi Antar Jaringan Sains di Asia dan Pasifik’, di Cagar Biosfer Cibodas pada 9 November 2022 lalu. Pertemuan tersebut dihadiri kurang lebih 100 peserta, terdiri dari peserta internasional secara fisik dan daring.

Selain itu juga sebagai tuan rumah kegiatan ‘Capacity Building on Climate Change Adaptation and Mitigation Solutions: Biodiversity Conservation and Empowering Local Community’, di Semarang, Jawa Tengah, pada 14 hingga 16 Maret 2023.

“Selain itu, kami mempersiapkan pencalonan cagar biosfer baru, Raja Ampat di Provinsi Papua Barat yang akan diusulkan pada September 2023 kepada Sekretariat MAB UNESCO, dan Kawasan Tambraw yang akan dicalonkan pada tahun berikutnya,” tambahnya.

Indonesia juga berpartisipasi aktif dalam Perayaan Celebration International Day of Biosphere Reserve melalui berbagai acara di beberapa cagar biosfer Indonesia, seperti penyelenggaraan rangkaian kompetisi, festival, pameran, pelatihan dan lokakarya di Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum-Kapuas Hulu, Cagar Biosfer Lore Lindu, Cagar Biosfer Cibodas, Cagar Biosfer Wakatobi, dan cagar biosfer lainnya.

“Rangkaian kegiatan ini dilakukan oleh pemangku kepentingan di kawasan cagar biosfer tersebut, seperti pengelola kawasan konservasi (Balai Taman Nasional dan BKSDA), pemerintah daerah provinsi dan kabupaten, lembaga riset, perguruan tinggi, LSM, dan kelompok masyarakat,” jelas Purwanto.

Selain itu juga menggelar seri webinar mengenai keanekaragaman hayati, potensi cagar biosfer dan pembangunan berkelanjutan, yang diselenggarakan oleh Cagar Biosfer Cibodas.

Untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat setempat, ulas Purwanto, telah dilakukan branding produk cagar biosfer di beberapa cagar biosfer, seperti Cagar Biosfer Lore Lindu, Cagar Biosfer Taka Bonerate-Kepulauan Selayar, Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum-Kapuas Hulu, Cagar Biosfer Rinjani-Lombok, Cagar Biosfer Cibodas, dan Cagar Biosfer Komodo.

“Beberapa produk tersebut merupakan produk home industry di kawasan cagar biosfer, antara lain kopi, madu, produk makanan olahan, kerajinan tangan dan jasa pariwisata,” katanya.

Penyelenggaraan rangkaian kompetisi, festival, pameran, pelatihan dan lokakarya juga dilakukan di Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum-Kapuas Hulu, Cagar Biosfer Lore Lindu, Cagar Biosfer Cibodas, Cagar Biosfer Wakatobi, dan Cagar Biosfer lainnya.

2023 MAB Young Scientists Award 

Pada sidang tersebut, Sekretariat MAB telah menerima 45 kandidat Young Scientists Award (YSA) dari 19 negara. Hasil seleksi telah menetapkan 11 ilmuwan muda sebagai pemenang 2023 MAB Young Scientist Award.

“Salah satu pemenangnya adalah dari Indonesia, yaitu Sungkono, dengan judul penelitiannya tentang ‘Mapping and assessing endangered Asian Singbird for conservation ecosystem in Blambangan Biosphere’,” ungkap Purwanto.

Sebagai informasi, sidang ke-35 ICC MAB Programme UNESCO juga dihadiri oleh delegasi Indonesia lainnya, yaitu Ketua Pelaksana Program MAB Indonesia BRIN Maman Turjaman, Bupati Wakatobi Haliana, Bupati Bengkalis Kasmarni, dan unsur-unsur dari pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Riau.

Sidang ICC MAB ke-36 berikutnya akan diselenggarakan di Markas Besar UNESCO di Paris pada tanggal 17 hingga 20 Juni 2024. Indonesia telah menjadi anggota ICC MAB sejak 2019 dan akan berakhir keanggotaannya pada 2023.

“Dengan semakin berkembangnya cagar biosfer di Indonesia dan posisi Indonesia yang sangat strategis, maka kiranya Indonesia dapat memperpanjang keanggotaannya di ICC MAB untuk periode 2023-2025. Adapun pemilihan keanggotaan di ICC MAB akan berlangsung di Konferensi Umum UNESCO ke-42 pada November 2023,” jelas Purwanto

Sumber: Siaran Pers BRIN | Editor: Intoniswan

Tag: