Program 25.000 Nelayan dan Pembudi Daya Produktif di Kukar Tuntas Lebih Awal

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara Fadli. (niaga.asia/Amalia)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA — Program Fasilitasi 25.000 Nelayan dan Pembudi Daya Produktif di Kutai Kartanegara (Kukar) sukses direalisasikan Kutai Kartanegara (Kukar).

Program ini diamanatkan Pemkab Kukar kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar sebagai leading sector. Program yang menyentuh langsung kepada para nelayan ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026

Data dihimpun DKP Kukar, program ini terealisasi tiga tahun lebih awal dengan capaian 100 persen lebih. Per 2023 sudah ada 25.542 nelayan dan pembudi daya produktif yang merasakan manfaat dari program itu.

“Program ini bisa kita capai lebih awal berkat empat pelaksanaan kegiatan yang disiapkan DKP Kukar,” kata Sekretaris DKP Kukar, Fadly, Selasa 23 Juli 2024.

Pertama, Pengelolaan Perikanan Tangkap. Meliputi pemberian bantuan sarana penangkapan ikan, bantuan kepada nelayan miskin, sarana penunjang penangkapan ikan, dan pelatihan kepada kelembagaan nelayan.

Kedua, Pengelolaan Perikanan Budi Daya. Memberi bantuan sarana budi daya dan pembenihan, seperti bantuan pakan, benih, induk. Memberi pelatihan dan pembinaan kepada pembudi daya.

Memberikan kelengkapan sarana penunjang untuk dua Balai Benih Ikan (BBI), 50 Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dan Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) untuk pembenihan udang.

Ketiga, Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP). Bantuan sarana pengawasan untuk kelompok masyarakat pengawas, berupa bantuan alat tangkap ramah lingkungan, yang sasarannya adalah oknum-oknum nelayan yang melakukan ilegal fishing.

Restoking penebaran bibit ikan di suaka-suaka bibit ikan DKP Kukar. Sebab, di Kukar ada suaka perikanan yang DKP lindungi. Seperti di Muara Muntai ada Batu Bumbun, di Kota Bangun ada Loa Kang, dan Muara Kaman ada Ngayan Tuha.

Keempat, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. DKP membantu kelompok-kelompok pengolah dan pemasaran perikanan, seperti kalangan ibu yang melakukan pengolahan bahan dari ikan dibuat menjadi nugget, kerupuk dan amplang.

Bantuan alat-alat pengolahan dibantu oleh DKP melalui kelompok pengolahan yang dibentuk. Memfasilitasi sertifikat produk halal, serta melakukan pembinaan pelatihan ke kelompok pengolahan.

“Kami sudah menyalurkan bantuan alat tangkap ramah lingkungan kepada 400 nelayan dan pembudi daya, bimbingan teknis dan pelatihan 7.173 kali kegiatan, dan bantuan 500.000 benih udang windu dan pakan,” jelas Fadly.

Penulis: Amalia | Editor: Saud Rosadi | Adv Prokom

Tag: