Program Biodiesel Hemat Devisa Sebesar USD9,33 Miliar atau Rp147,5 Triliun

aa
Ilustrasi

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kementerian ESDM sepanjang tahun 2024 terus mewujudkan swasembada energi. Pemanfaatan bahan bakar berbasis energi bersih melalui biodiesel terus digenjot. Realisasi produksi biodiesel tahun 2024 melampaui target hingga 116,4%, yakni 13,15 juta kiloliter (KL), dari target 11,3 juta KL, yang dimanfaatkan untuk program B35.

“Dari angka tersebut terjadi penghematan devisa sebesar USD9,33 miliar atau Rp147,5 triliun, dan menyerap tenaga kerja lebih dari 14 ribu orang (off-farm) dan 1,95 juta orang (on-farm),” ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, ketika menyampaikan pernyataan pers berkaitan dengan capaian kinerja tahun 2024 sektor ESDM, Senin (3/2).

Untuk tahun 2025, program mandatori biodiesel ditingkatkan menjadi B40, diproyeksikan penghematan devisa sebesar Rp147,5 triliun, pengurangan emisi mencapai 41,46 juta ton CO2 ekuivalen, penurunan impor solar menjadi 4,6 juta kiloliter, terjadi peningkatan nilai tambah CPO menjadi biodiesel sebesar Rp20,98 triliun.

“Tahun 2017 sebesar 3,42 juta kilo liter (KL), sekarang sudah menjadi 13,15 juta KL dan ini dari B35 di tahun 2023 12,2 juta KL sekarang menjadi 13,15 juta KL. Nah untuk B40 di tahun 2025, kita mencanangkan sekitar 15,6 juta KL untuk biodiesel dan ini menjadi bagian terpenting, karena nanti 2026 kita dorong ke B50, maka Insyaallah kita tidak lagi mengimpor solar, ini bagian dari mendorong kedaulatan energi,” pungkas Bahlil.

Pemerintah juga terus menjaga komitmen global atas kepedulian lingkungan. Sepanjang tahun 2024, realisasi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sektor energi sebesar 147,61 juta ton CO2, melebihi target 142 juta ton CO2 yang ditetapkan. Angka penurunan emisi GRK tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan angka tahun 2024 yang sebesar 127,67 juta ton CO2.

“Ini untuk menuju Net Zero Emission (NZE) sampai tahun 2060, jadi sebenarnya kita sudah ada track. Jadi setiap tahun kita sudah mempunyai target berapa yang akan diturunkan,” tutup Bahlil.

 Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan

Tag: