Program Electrifying Agriculture PLN Menghemat Biaya Operasional Petani di Ponorogo

Jaringan tegangan menengah bertegangan 20 kilovolt (kV) membentang di areal persawahan Desa Sukorejo, Ponorogo, Jatim. (Foto : PT PLN/Niaga.Asia)

PONOROGO.NIAGA.ASIA – Program Electrifying Agriculture (EA) besutan PT PLN (Persero) terus memberikan dampak positif bagi pertanian di tanah air. Salah satunya kelompok tani Mekar Sari Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), yang berhasil menghemat biaya operasional petani sawah hingga 3 kali lipat.

Ketua Kelompok Tani Mekar sari, Gatot (59) mengatakan kehadiran listrik ke persawahan dapat lebih menghemat biaya operasional dibanding menggunakan pompa diesel yang biasanya menghabiskan biaya sekitar Rp 1.500.000.

“Biaya pompa diesel Rp 1.500.000, kalau menggunakan pompa listrik biaya dibutuhkan hanya Rp 500.000. berkurangnya biaya operasional bisa meningkatkan produksi pertanian,” kata Gatot saat menghadiri panen raya padi 2024 bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pemprov Jatim, Selasa (30/04/2024).

Kepala DPKP Pemprov Jatim, Dydik Rudi Prasetya menerangkan, kehadiran listrik PLN memungkinkan petani menggunakan sistem pengairan sumur dalam, sehingga berpotensi meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) padi.

”Ponorogo menjadi objek panen raya IP 200, IP 300 dan IP 400, ini semua efek dari listrik masuk sawah dalam hal pengairan,” ucap Dydik.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengayakan, melalui program EA, PLN ingin mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional yang berujung pada pertumbuhan ekonomi dan kegiatan usaha berbasis ramah lingkungan.

“Kami berupaya menciptakan creating shared value bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya,” ungkapnya.

PLNi yakin penggunaan berbagai inovasi teknologi agrikultur berbasis listrik membawa pelaku usaha menjadi lebih modern, serta membuat produktivitas petani meningkat signifikan dibandingkan menggunakan energi fosil.

Hingga 20 April 2024, terdapat 13.967 pelanggan di Ponorogo yang terlibat dalam program EA dengan total daya mencapai 53.020.650 VA. Peningkatan jumlah pelanggan menunjukkan tren positif peralihan dari pompa air berbahan bakar diesel ke pompa air listrik yang lebih efisien.

Ditempat yang sama, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim, Agus Kuswardoyo menyebut elektrifikasi di sektor pertanian sebagai salah satu program ekstensifikasi PLN dalam melayani kebutuhan listrik dari berbagai sektor.

“Termasuk sektor pertanian, perikanan dan industri. Sektor pertanian di Jatim memiliki 150.801 pelanggan dengan total daya tersambung 1.202 MVA,” bebernya.

Agus menambahkan, jumlah pelanggan EA akan terus bertambah seiring dengan potensi elektrifikasi yang tidak hanya menyasar subsektor tanaman pangan, tetapi juga peternakan dan perkebunan. (ADVERTORIAL)

Tag: