TENGGARONG.NIAGA.ASIA — Program Kukar Siap Kerja sudah memcapai 60 persen pada 2023. Program yang dijalankan Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) ini merupakan program ke-8 dalam 23 Program Dedikasi Kukar Idaman.
Program ini telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, yang bertujuan meningkatkan kualitas dan fasilitasi kemitraan tenaga kerja secara terintegrasi.
Seperti di antaranya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kerja, dengan membangun dan memperkuat pusat pelatihan tenaga kerja atau vokasi di zona tengah, pesisir dan hulu.
Program Kukar Siap Kerja juga memberikan fasilitasi akses ke lapangan kerja dan kesempatan berusaha, dengan target pelatihan 6.000 pencari kerja selama periode kepemimpinan Bupati Edi Damansyah-Wabup Rendi Solihin.
“Kita diminta tugas fungsinya untuk menjembatani pelatihan kerja, produktivitas tenaga kerja dan perencanaan penempatan tenaga kerja,” kata Kabid Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja, Distransnaker Kukar, Lukman, kemarin.
Lukman merincikan progres Program Kukar Siap Kerja sejak 2021 hingga 2024 yang masih berjalan. Pertama tahun 2021, dianggarkan Rp700 juta untuk pelatihan sekuriti dan mekanik bagi 45 orang.
Tahun 2022 dianggarkan Rp5,5 miliar untuk pelatihan kepada 348 orang. Ratusan orang ini diarahkan mengikuti delapan bidang pelatihan, meliputi mekanik alat berat, ahli K3 umum, rigger, sepeda motor manual atau injeksi, penggambaran 2D dan 3D autocat, ekskavator, dump truck, hingga welder.
Tahun 2023 dianggaran Rp11,982 miliar untuk pelatihan bagi 554 orang. Ada 10 bidang pelatihan yang diberikan ahli K3 umum, mekanik alat berat, listrik bangunan bangunan sederhana, operator alat berat, operator kabinet making, sepeda motor, welder, sekuriti gada pratama, welder padge, operator alat berat GPE dan Buma.
Tahun 2024 dianggarkan Rp10 miliar untuk pelatihan bagi 507 orang, yang akan mengikuti delapan bidang pelatihan. Meliputi mekanik alat berat dasar, basic operator alat berat, desain grafis, konten kreator, intrumentasi migas, praktik pengelasan, sekuriti gada pratama, dan operator listrik.
“Masih kurang 40 persen, karena dari yang lain datanya belum masuk. Untuk pelatihan sendiri bukan cuma dari Distransnaker aja, tapi ada juga dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lain,” sebut Lukman.
“Tujuan semuanya satu, sama-sama ingin memberdayakan masyarakat. Mudah-mudahan target kita dalam RPJMD bisa tercapai semua,” harap Lukman.
Penulis: Amalia | Editor: Saud Rosadi | Adv Prokom
Tag: KetenagakerjaanKukar IdamanKutai KartanegaraPemkab Kukar