Prospek dan Kualitas Perikanan Kaltim Sama Bagusnya

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim, H Irhan Hukmaidy, S.Pi, MP (kiri) dan Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Balikpapan, Eko Sulystianto, S.Pi, M.Si (kanan) dalam Konferensi Pers yang diselenggarakan Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Muhammad Faisal di Kantor Kominfo Kaltim, Jum’at (08/09/2023). (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Prospek dan kualitas perikanan Kalimantan Timur (Kaltim) sama bagusnya. Prospeknya bagus karena potensinya besar. Kualitas perikanan Kaltim juga bagus karena sudah diterima di pasar manca negara. Saat ini komoditi perikanan Kaltim sudah diterima atau diekspor ke 15 negara.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim, H Irhan Hukmaidy, S.Pi, MP dan Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Balikpapan, Eko Sulystianto, S.Pi, M.Si dalam Konferensi Pers yang diselenggarakan Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Muhammad Faisal di Kantor Kominfo Kaltim, Jum’at (08/09/2023).

Komoditi perikanan Kaltim yang dominan di pasar domestik adalah Kepiting, Udang, Ikan Teri Kering, Ikan Sepat Kering dan Rumput Laut Kering. Sedangkan di pasar ekspor dominanKepiting, Udang, Ikan Teri Kering, Ikan Sepat Kering dan Rumput Laut Kering.

Menurut Irhan, prospek perikanan Kaltim bagus karena potensinya besar, baik itu perikanan budidaya maupun perikanan tangkap. Kaltim mengelola wilayah laut 0-12 mil seluruhnya 29.635.82 km2 dan punya pantai sepanjang 3.893.15 km.

“Saat ini perikanan yang menonjol diusahakan masyarakat adalah yang budidaya, sedangkan untuk perinakan tangkap masih kecil karena keterbatasan nelayan kita,” ujarnya.

Kinerja Pembangunan Kelautan dan Perikanan Kaltim Tahun 2022 mencatat produksi perikanan budidaya totalnya 162.115 ton dari target 164.441 ton. Sedangkan perikanan tangkap 177.514 ton dari target 162.593 ton.

“Produk perikanan Kaltim sekalian untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah, diperdagangkan antar pulau, dan diekspor,” kata Irhan

Kontribusi sektor perikanan terhadap PDB tahun 2022 sebesar 1,67%. Nilai ekspor perikanan Kaltim tahun 2022 ke 15 negara sebesar 37.402.441 USD atau melampaui dari target 36.066.030 USD. Konsumsi ikan masyarakat Kaltim tahun 2022 sudah pada angka 56,39kg/kapita, atau sudah di atas target 56 kg.

“Pengusahaan perikanan di Kaltim sudah ramah lingkungan memenuhi kriteria ekonomi blue, meski sesekali masih ditemukan ilegal fishing atau destruktif fishing,” katanya.

Sumber: BP2MHKP Balikpapan.

Sementera itu Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Balikpapan, Eko Sulystianto, S.Pi, M.Si, dari sisi mutu dan kesehatan, komoditi perikanan sudah memenuhi standar internasional, sehingga bisa masuk ke 15 negara.

Negara tujuan ekspor perikanan Kaltim adalah  China, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Taiwan, Inggris, Amerika Serikat, Korea, Fhilipina, India, Uni Emirat Arab, Thailand, Switserland, dan Vietnam.

“Belum ada ikan Kaltim yang ditolak karena tak memenuhi mutu dan diekspor oleh pelaku usaha yang sudah berizin dan bersertifikat,” kata Eko.

Periode Januari 2023 sampai dengan Juni 2023, ekspor komoditi perikanan Kaltim sudah mencapai 1.459 ton dengan nilai keseluruhan Rp205,58 miliar.

Sedangkan ekspor tahun 2021 sebanyak 5.882 ton dengan nilai keseluruhan Rp560.53 miliar. Tahun 2022 realisasi ekspor komoditi perikanan Kaltim 3.814.53 ton dengan nilai ekspor Rp510,9 miliar.

“Nilai komoditi perikanan yang menyumbang terbesar di pasar ekspor di urutan teratas Udang Windu. Periode Januari – Juni 2023 nilai ekspor Udang Windu Rp122,63 miliar. Kemudian diurutan kedua, Kepiting, selanjutnya Udang Pink, Ikan Kerapu, dan Udang Putih,” ungkap Eko.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: