PT Pertamina Hulu Mahakam Berhasil Capai Produksi Gas 632,5 Juta MMscf di Awal Tahun 2023

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil menahan laju penurunan produksi gas dari wilayah kerja migass yang dikelolanya di Kaltim. (Foto Pertamina Hulu Mahakan)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil mencatatkan kinerja positif dengan memproduksi  632.5 juta standar kaki kubik (MMscf) gas pada 19 Februari 2023, yaitu 112% dari target RKAP yang telah ditetapkan year to date (YTD). Pencapaian ini menyamai produksi PHM dua tahun silam, tepatnya 21 Februari 2021 yang mencapai diatas 600 juta MMscf.

“Angka produksi ini merupakan pencapaian yang luar biasa karena hampir semua lapangan di PHM sudah memasuki usia mature dan mengalami natural production declining rate yang tinggi,” kata General Manager PHM, Krisna, dalam rilisnya hari ini.

“Di PHM, kami terus berupaya menahan laju penurunan produksi dengan menerapkan berbagai inovasi dan teknologi yang tepat sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik, lebih cepat dengan biaya yang lebih efisien,” ungkapnya.

Keberhasilan PHM ini tidak lepas dari insentif migas yang telah diberikan Pemerintah pada awal tahun 2021 sehingga dapat memelihara tingkat keekonomian proyek hulu migas yang dikelola oleh PHM. Insentif migas membuka peluang bagi PHM untuk melanjutkan program kerja pengembangan WK Mahakam secara lebih ekstensif, termasuk program eksplorasi sumur baru.

“Berkat insentif migas, pada tahun 2022 yang lalu kami berhasil merealisasikan tajak 96 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi,” tambahnya.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Chalid Said Salim, mengatakan bahwa pencapaian tersebut diraih atas optimalisasi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan.

“Kami percaya bahwa tingkat keekonomian yang baik akan menjamin keberlangsungan investasi dan produksi migas perusahaan yang diperlukan untuk mendukung pencapaian target produksi nasional,” ujar Chalid.

Pada Kunjungan Kerja Anggota Komisi VII DPR RI ke PHM (17/1) lalu, Wahju Wibowo selaku Deputi Eksploitasi SKK Migas menyampaikan, pada dasarnya bila (insentif) tidak diberikan kepada KKKS yang membutuhkan, industri migas ini tidak berjalan optimal.

“Insentif ini diberikan agar investasi di migas ini tetap menarik. Selain itu, pemberian insentif memberikan waktu untuk mengembangkan hasil eksplorasi.”

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak Perusahaan PHI yang menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur.

PHM bersama  anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan demi mewujudkan #EnergiKalimantanUntukIndonesia. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com.@

Tag: