Puncak Acara Festival Harmoni Budaya Nusantara di PPU

Para peserta rakor Festival Harmoni Budaya Nusantara bersama Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek Syamsul Hadi dan Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Kemenko PMK di Hotel Mercure, Samarinda, Selasa 4 April 2023 (niaga.asia/Hamdani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Puncak acara Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN), Juni-September 2023 dipastikan digelar di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Sebelum itu, di bulan Juni-Juli 2023, perhelatan yang menampilkan materi seni budaya itu dilaksanakan di Samarinda dan Balikpapan.

Demikian salah satu kesimpulan rapat koordinasi (Rakor) FHBN yang disampaikan Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemdikbudristek Syamsul Hadi.

“Sementara tentang tanggal tepatnya pelaksanaan, baik di PPU, Samarinda maupun Balikpapan masih menunggu arahan Gubernur Isran Noor,” kata Syamsul Hadi di hadapan peserta rakor FHBN di Hotel Mercure, Samarinda, Selasa 4 April 2023.

“Setelah rapat tim kurator di Jakarta, pekan depan, kami akan menghadap Gubenur Kaltim. Minta arahan beliau dalam soal tanggal pelaksanaan dan pemberitahuan kepada Wali Kota/Bupati se-Kaltim,” timpal Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Kemenko PMK Jazziray Hartoyo.

Tentang materi yang akan ditampilkan di FHBN melibatkan para pelaku budaya 10 Kabupaten/kota di Kaltim sangat beragam.

“Dari paparan, semua OPD yang kami undang, materi yang mereka sampaikan sangat menarik dan variatif,” tambahnya.

Syamsul Hadi dan Jazziray Hartoyo juga menyampaikan bahwa mereka sudah beraudensi dengan Sekretaris Provinsi Kaltim Sri Wahyuni.

“Beliau (Sekprov Kaltim) menyambut baik dan sangat mendukung adanya festival ini,” ucap Jazziray Hartoyo.

Melalui Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan yang membacakan sambutan Sri Wahyuni juga mengatakan Ibu Kota Nusantara sebagai daerah baru pasti menjadi magnet para pendatang yang membawa budayanya masing-masing.

“Para pendatang dan budaya masing-masing bisa berdampak positif namun juga berdampak negatif. Untuk itu Festival Harmoni Budaya Nusantara diharapkan menjadi penetrasi budaya yang berdampak negatif,” demikian Muhammad Kurniawan.

Penulis : Hamdani | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: