Putaran ke-17 Perundingan I-EU CEPA Selesaikan Pembahasan 12 Isu

Direktorat  Jenderal Perundingan  Perdagangan  Internasional  Kemendag,  Johni  Martha. (Foto Kemendag)

BANDUNG.NIAGA.ASIA – Delegasi Uni Eropa dan Indonesia melihat hasil perundingan Putaran ke-17 Perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) yang berlangsung pada 26 Februari – 1 Maret 2024 di Bandung, Jawa Barat,  cukup baik dan sesuai target yang telah kami tetapkan secara internal. Diskusi di beberapa isu berhasil diselesaikan secara  teknis  dan  isu-isu  sulit  yang  tersisa  juga  mulai  mengerucut.

Pada putaran ini keduanya  berhasil  menjaga  momentum  positif  dengan  menyelesaikan  tiga  bab  secara  teknis  dan mendorong diskusi akses pasar di bidang barang, jasa, dan investasi. Ketiga bab tersebut yakni Bab Kerja   Sama   Sistem   Pangan   Berkelanjutan,   Hambatan   Teknis   Perdagangan,   dan   Ketentuan Institusional.

Pada  putaran  ini,  Delegasi  Indonesia  dipimpin  Direktur  Perundingan  Bilateral,  Direktorat  Jenderal Perundingan  Perdagangan  Internasional  Kemendag,  Johni  Martha.  Sementara  Delegasi  Uni  Eropa dipimpin Deputy Head of Unit for South and South East Asia, Australia, and New Zealand European Commission, Fabien Gehl.

“Kami  sepakat  untuk  terus berdialog  dan  mencari  solusi  yang  saling  menguntungkan  serta  mengedepankan  sikap  pragmatis dalam perundingan,” ungkap Ketua Delegasi Indonsia yang juga Direktur  Perundingan  Bilateral,  Direktorat  Jenderal Perundingan  Perdagangan  Internasional  Kemendag,  Johni  Martha.

Sebanyak  12  isu  perundingan  dibahas  dalamputaran  ini.  Isu  tersebut  diantaranya  perdagangan barang,  perdagangan  jasa,  investasi,  kerja  sama  sistem  pangan  berkelanjutan,  perdagangan  dan pembangunan  berkelanjutan,  ketentuan  asal  barang, energi dan  bahan mentah,  hambatan  teknis perdagangan, subsidi,kekayaan intelektual, ketentuan institusional, dan klausul antipenipuan.

“Saya berharap tren positif dalam dua putaran terakhir dapat terus dipertahankan sehingga target Presiden  RI  dan  Presiden  Komisi  Eropa  untuk  menyelesaikan  perundingan  I-EU  CEPA  di  tahun  ini dapat dicapai. Untuk itu, kami terus mendorong peningkatan intensitas komunikasi dan pertemuan oleh kelompok runding,” lanjut Johni.

Di  sela-sela  perundingan,  kedua  Ketua  Delegasi  juga  melakukan  pertemuan  dengan  para  pelaku usaha   Indonesia   dan   Eropa.   Tidak   kurang   dari   25   perwakilan   kamar   dagang,   asosiasi,   dan perusahaan  Indonesia  dan  Eropa  turut  hadir  dalam  pertemuan  tersebut  dan  menyampaikan dukungan untuk segera menyelesaikan perundingan.

Uni  Eropa  merupakan  salah  satu  mitra  dagang  utama  Indonesia.  Pada  2023,  total  perdagangan keduanya tercatat sebesar USD 30,8 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Uni Eropa tercatat sebesar USD 16,7 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Uni Eropa sebesar USD 14,1 miliar.

Pada  2023,  produk  ekspor  andalan  Indonesia  ke Uni  Eropa  di  antaranya minyak  kelapa  sawit  dan fraksinya, bijih tembaga dan konsentratnya, asam lemak monokarboksilat industri, alas kaki, serta residu  minyak  padat  dari  ekstraksi  saturan.

Sementara  impor  utama  Indonesia  dari  Uni  Eropa meliputi  mobil  dan  kendaraan  bermotor  untuk  penumpang,  obat-obatan,  kendaraan  bermotor untuk angkutan barang, mesin pembuat bubur kertas, serta pipa dari besi.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: