Putri Isnari Cari Talenta Pedangdut Bersuara Unik di Audisi Dangdut Academy 7 Samarinda

Peserta audisi D’Academy 7 di Samarinda Square sudah berdatangan sejak pagi. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Ratusan peserta calon bintang dangdut dari berbagai daerah di Kaltim memadati pusat perbelanjaan Samarinda Square di Jalan M Yamin, Samarinda, untuk mengikuti audisi terbuka D’Academy 7 Indosiar.

Dalam audisi di Samarinda ini, Putri Isnari Juara 2 jebolan D’Academy 4 berkesempatan menjadi dewan juri untuk memberikan penilaian para peserta.

Dangdut Academy (D’Academy) adalah ajang pencarian bakat penyanyi dangdut nasional terbesar yang diselenggarakan di Indonesia, dan disiarkan langsung oleh stasiun televisi Indosiar.

Program D’Academy ini sudah berjalan selama enam musim. Audisi ini untuk memilih talenta terbaik untuk membuktikan kualitasnya bersaing dengan penyanyi-penyanyi dari mancanegara lewat “D’Academy Asia”, yang tercatat juga sudah digelar sebanyak enam musim.

Tahun ini, audisi D’Academy 7 digelar di lima kota besar yakni Samarinda, Makassar, Sidoarjo, Prabumulih dan Jakarta.

Putri Isnari, juri audisi D’Academy 7 di kota Samarinda menerangkan, dalam audisi kali ini, penilaian yang paling penting dinilai adalah suara dan pembawaan lagu yang unik.

“Penilaian ini paling penting dari suara. Aku penginnya karakternya belum ada di dangdut academy sebelumnya. Kita ingin cari yang dia itu bisa menjadi dirinya sendiri, tanpa mengikuti yang lain,” kata Putri ditemui di Samarinda Square, Minggu 4 Mei 2025.

Putri, yang juga Juara 2 pada D’Academy 4 asal Balikpapan itu merasa terhormat dapat diberikan kepercayaan menjadi juri, untuk menilai penampilan bibit-bibit penyanyi dangdut dari berbagai penjuru daerah di Kaltim.

Putri Isnari peraih Juara 2 D’Academy 4 menjadi juri audisi D’Academy 7 di Samarinda. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Jujur ini pertama kali jadi juri offline (langsung) di Samarinda dan dipercaya menjadi juri offline. Mudahan tahun depan bisa menjadi juri di On air (siaran televisi),” ujarnya.

“Kalau online sudah pernah waktu zaman Covid lalu (2020-2021),” tambahnya.

Adapun syarat yang harus dipenuhi mengikuti seleksi terbuka ini yakni usia minimal 14 tahun, dan maksimal 23 tahun. Peserta juga merupakan warga negara Indonesia, dibuktikan dengan kartu tanda penduduk (KTP), atau Kartu Keluarga.

Kemudian, peserta tidak terikat dengan perusahaan rekaman dan manajemen artis apapun. Untuk proses pendaftaran audisi ini tidak dipungut biaya alias gratis.

Melihat antusiasme para calon penyanyi dangdut yang mengikuti audisi di Samarinda ini, Putri berharap mereka tetap semangat menampilkan penampilan terbaik hingga seluruh tahapan seleksi selesai.

“Saya melihatnya Alhamdulillah banyak teman yang ikut termotivasi untuk ikut,” terang Putri.

Sementara, peserta D’Academy di kota Samarinda asal Makassar, Ariandi, 20 tahun, menerangkan, dia sangat antusias mencari informasi terkait audisi ini sejak lama.

“Tahu infonya dari instagram D’Academy dan Instagram Indosiar Saya sudah daftar sejak Minggu lalu secara online,” kata Ariandi.

Audisi di Samarinda ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Kaltim (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Ariandi yang memiliki kesibukan sebagai freelance atau pekerjaan tidak terikat di Balikpapan itu menjelaskan, sejak duduk di bangku Kelas 1 SD, dia sudah memiliki hobi menyanyi.

“Kalau basic (dasar) saya dangdut. Persiapannya dalam menghadapi audisi ini cooking vocal (mengolah) dan mematangkan vokal pengukuran A I U E O, sama intonasi vokalnya,” kata Ariandi.

Dalam audisi D’Academy 7 di kota Samarinda ini, Ariandi akan membawakan lagu dari penyanyi terkenal Imam S Arifin yang populer di tahun 1994 berjudul Senandung Rembulan.

“Suka aja sama lagunya dan diaudisi pertama ini saya mau bawakan lagu itu,” jelas Ariandi.

Kemudian, peserta asal Balikpapan Chelsea Olivia, 18 tahun mengaku ini adalah kali kedua dia mengikuti audisi D’Academy. Sebelumnya, dia sempat mengikuti audisi secara daring pada musim keenam.

“Itu sudah jauh-jauh hari disiapkan pas tahu ternyata ada audisi offline-nya kan,” kata Chelsea.

Meski sempat merasa lelah karena baru saja menyelesaikan pekerjaan di Kalimantan Selatan, Chelsea tetap antusias untuk menunjukkan bakatnya. Bakat dia di bidang musik juga karena kedua orang tuanya memiliki latar belakang di bidang tarik suara.

“Sebelumnya saya ikut D’Academy 6 secara daring dan sekarang coba lagi seleksinya secara offline di D’Academy 7. Persiapannya sekarang jauh lebih baik. Dari pakaian dan persiapan latihan lagu dari jauh hari, pas tahu audisi ini dibuka,” demikian Chelsea Olivia.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: