PVMBG Update Perkembangan Aktivitas Gunung Merapi, Gunung Anak Krakatau dan Gunung Marapi

Gunung Anak Krakatau.

BANDUNG.NIAGA.ASIA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan perkembangan aktivitas vulkanik terkini dari Gunung Merapi, Gunung Anak Krakatau dan Gunung Merapi.

Berdasar hasil pengamatan hingga pagi ini Rabu (6/11) pukul 06.00 WIB, Status Gunung Merapi dan Gunung Marapi berada pada status Level II atau WASPADA, sedang Gunung Anak Krakatau hingga pukul 09:53 WIB berada pada Level III atau SIAGA.

“Aktivitas vulkanik Gunung Merapi (2968 mdpl) yang berada di Jawa Tengah-DIY secara visual teramati 15 kali guguran lava ke arah Barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter serta 4 kali guguran lava ke arah Selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimum 1000 meter,”ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan melalui laporan tertulis PVMBG, Rabu pagi (6/12).

Hendra menjelaskan, potensi bahaya yang timbul saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” jelas Hendra.

Selanjutnya untuk perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau, pemantauan petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau hingga pukul 09.53 WIB pagi ini teramati tinggi kolom abu kurang lebih 500 m di atas puncak (kurang lebih 657 m di atas permukaan laut).

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 54 mm dan durasi kurang lebih 2 menit 37 detik,” ujar Hendra.

“Tidak terdengar suara dentuman. Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (SIAGA) dengan rekomendasi,masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati G. Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,” lanjut Hendra.

PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Marapi (2891 mdpl) di Sumatera Barat hingga 06.00 WIB pagi ini. Teramati asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah.

“Asap condong ke arah barat daya dan barat laut,”ujarnya.

Data kegempaan tidak menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Jumlah letusan tercatat 6 kali dengan amplitudo 3.9-33.6 mm dan durasi 30-49 detik. Gempa Hembusan sebanyak 18 kali dengan amplitudo 1.5 hingga 11.6 mm dengan lama gempa 25-60 detik.

“Pengamatan visual, kolom erupsi tidak teramati dengan baik karena tertutup kabut,” terang Hendra.

Hendra menegaskan, karena saat ini status Gunung Marapi masih berada pada level II (WASPADA). Dengan status ini maka masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3 Km dari kawah/puncak.

“PVMBG akan terus melakukan pemantauan dan monitoring aktivitas ketiga gunungapi tersebut dan jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tutup Hendra.

Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan

Tag: