SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Persoalan air  tidak pernah selesai. Sebagai contoh di Samarinda, pada musim tertentu ada wilayah yang selalu terendam banjir, karena daerahnya yang rendah. Meski demikian, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah mengatasi banjir.

Gubernur Kalimantan Timur, DR. H Isran Noor mengatakan itu saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Sumber Daya Air Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2021 dengan tema “Konservasi Sumber Daya Air, Pengendalian Daya Rusak Air, dan Pendayagunaan Sumber Daya Air” di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, Selasa (30/3).

Dalam Rakornis k-5 Sumber Daya Air ini, gubernur menjelaskan, Pemprov Kaltim memberikan bantuan kepada Pemkot Samarinda untuk menormalkan kembali Sungai Karang Mumus. Karena sungai ini sudah dangkal sehingga daya tampungnya berkurang.

“Proyek ini juga terus diperjuangkan ke pusat dan diharapkan segera disetujui Bapenas dari 9 item yang diusulkan,” ungkapnya.

Menurut gubernur, semakin bertambah jumlah penduduk, semakin banyak  membutuhkan air, terutama air baku. Untuk keperluan IKN (Ibu Kota Negara) itu sangat mendasar, bukan main-main.

“IKN telah ditetapkan pindah ke Kaltim. Ground breaking peletakan batu pertama istana negara diperkirakan dilaksanakan pada Ramadan ini,” ujarnya.

Dalam Rakornis ini, gubernur berpesan agar para peserta harus benar-benar aktif memberikan pandangan sehingga dapat dirumuskan program yang dapat dilaksanakan secara strategis.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas PUPR Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda dan Kepala Biro Infrastruktur Lisa Hasliana.

Sumber : Humas Pemprov Kaltim | Editor : Intoniswan

Tag: Seputar KaltimSumber Daya Air