Realisasi PMDN di Kaltim Tahun 2024 Mencapai Rp55,078 Triliun

Ilustrasi

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Realisasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) di Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2024 mencapai Rp 55,078 triliun, dengan jumlah proyek sebanyak 24.743.

“Berdasarkan sebaran lokasinya seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur mendapatkan tambahan realisasi investasi,” ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Fahmi, realisasi investasi paling besar berada di Kota Balikpapan, yaitu mencapai Rp 21,30 triliun atau 38,68% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN. Realisasi Investasi terbesar kedua sebesar Rp 8,34 triliun atau 15,15% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN di Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Kabupaten Kutai Barat menjadi kontributor terbesar ketiga pada PMDN yaitu mencapai Rp 6,45 Triliun atau 12,45%,” ujar mantan kepala BPKAD Kaltim ini.

Dilaporkan pula, penyerapan tenaga kerja Indonesia di PMDN, Kabupaten Kutai Timur paling besar sebanyak 24.628 orang (43,24% dari total tenaga kerja Indonesia), kemudian disusul Kota Balikpapan sebanyak 8.660 orang (15,20% dari total tenaga kerja Indonesia) dan Kota Samarinda sebanyak 6.415 orang (11,26% dari total tenaga kerja Indonesia).

Sedangkan total penyerapan tenaga kerja asing sebanyak 40 orang dan total penyerapan tenaga kerja (Indonesia dan Asing) selama periode Januari – Desember tahun 2024 sebanyak 57.002 orang,” kata Fahmi.

PMDN Terbesar di sektor Pertambangan

Fahmi pada bagian lain menambahkan, jika dilihat berdasarkan sektor usaha, maka realisasi investasi PMDN yang dicapai pada tahun 2024 menunjukkan subsektor Pertambangan mengalami penambahan investasi terbesar yaitu mencapai Rp20,98 triliun dan memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu sebesar 38,10%.

Subsektor Industri Kimia Dasar, Barang Kimia & Farmasi berada di urutan kedua kontributor terbesar yaitu mencapai Rp 8,50 Triliun atau 15,43%. Sedangkan subsektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebagai kontributor ketiga mencapai Rp 6,96 Triliun atau 12,65%.

“Secara keseluruhan terdapat sekitar 22 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi PMDN pada tahun 2024,” tulisnya.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan yang menyerap tenaga kerja Indonesia paling besar yaitu 25.225 orang atau 44,28% dari total jumlah tenaga kerja Indonesia, dan subsektor ini juga menyerap tenaga kerja asing sebanyak 2 orang atau 5,00% dari total seluruh tenaga kerja asing yang terserap.

Sektor selanjutnya adalah subsektor pertambangan yaitu 13.790 orang atau 24,21% dari total tenaga kerja Indonesia, dan subsektor ini juga menyerap tenaga kerja asing sebanyak 22 orang atau 24,21% dari total seluruh tenaga kerja asing yang terserap.

“Selanjutnya adalah subsektor Jasa Lainnya yaitu 4.470 orang atau 7,85% dari total tenaga kerja Indonesia, dan subsektor ini juga menyerap tenaga kerja asing sebanyak 2 orang atau 5,00% dari total seluruh tenaga kerja asing yang terserap,” demikian Fahmi.

Pada level nasional realisasi investasi PMDN di Kaltim pada tahun 2024 ini menempati urutan ke-5, setelah Provinsi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Riau.

Sedangkan untuk PMA Kaltim 2024 berada di urutan ke-14, setelah Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Jakarta, Maluku Utara, Banten, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, Bali dan Papua Tengah.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: