Rencana Akmal Malik Kembangkan Tambak Nila Salin dan Komoditi Lainnya

Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik, beberapa waktu lalu mengungkap rencananya untuk memanfaatkan lahan seluas 10 hektar di Balikpapan, sebagai tambak percontohan budidaya ikan nila salin, udang dan rumput laut.

Akmal mengatakan, terkait perkembangan rencana pembuatan tambak ikan nila salin itu, sejauh ini pihaknya masih berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait.

“Kita minta beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) untuk turun membantu. Kita perlu ahli pertanian dan kelautan untuk menggagas ini,” kata Akmal di Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Samarinda, Jumat 12 Juli 2024.

Selain dimanfaatkan untuk pembuatan tambak ikan nila salin, tambak seluas 10 hektar itu juga akan dimanfaatkan juga untuk pengembangbiakan berbagai komoditi perikanan lainnya.

“Kita bisa menggunakan pendekatan agrofisheri (integrasi perikanan dengan komoditi lain). Kita bisa taruh udang dan rumput laut, sehingga sekali panen bisa sekalian di satu tambak itu,” ujar Akmal Malik.

Pengembangan tambak budidaya ikan nila salin tersebut, merupakan salah satu upaya Pemprov Kaltim untuk mendukung ketahanan pangan daerah di sektor perikanan.

Terkait, model tambak yang diterapkan ini, Akmal akan mencontoh bentuk tambak ikan nila salin yang ada di daerah Kerawang, Jawa Barat.

“Kita akan mencontoh seperti di Karawang. Makanya saya nanti akan kerja sama dengan UPTD Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Kabupaten Karawang, Jawa Barat,” sebut Akmal Malik.

Akmal berharap, pembangunan tambak percontohan budidaya nila salin, udang dan rumput laut ini, mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kaltim.

“Nila salin itu pangsa ekspornya luar biasa. Rencananya juga kita akan sediakan pabrik fillet (pemisahan daging) ikan di sekitarnya,” tambah Akmal Malik.

Di luar itu, Akmal juga menugaskan seluruh OPD di lingkungan Pemprov Kaltim untuk membantunya dalam melakukan penghijauan lahan eks tambang.

“Lahan-lahan bekas tambang itu bisa kita suburkan kembali dengan memberikan treatment (perawatan), kita kasih kapur terus kita tanami rumput odot. Kemudian kita sebar 10 ekor sapi, kotoran sapi itu bisa jadi pupuk. Selama 2 tahun pasti sudah subur lagi,” demikian Akmal Malik.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: