SAMARINDA.NIAGA.ASIA — PT Pertamina Patra Niaga merespons aksi demonstrasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Samarinda, di depan kantor Terminal BBM Samarinda, Jalan Cendana, Kamis (6/6) sore. Aksi PMII itu menyuarakan tiga tuntutan yang ditujukan ke Pertamina Patra Niaga.
Ketiga tuntutan PMII, pertama evaluasi kinerja PT Pertamina Patra Niaga. Berikutnya mendesak Pertamina-BUMN untuk melakukan pemindahan Terminal BBM ke Kecamatan Palaran, dan mengusut tuntas mafia LPG 3 kg mulai dari pangkalan sampai di tingkatan Pertamina.
Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communications, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan merepons itu. Dia mengatakan, untuk memenuhi potensi peningkatan kebutuhan LPG subsidi 3 Kg di Samarinda, Pertamina Patra Niaga menambah pasokan LPG 3 Kg secara fakultatif.
“Penambahan sebanyak total 120.000 tabung dalam bulan Juni ini,” kata Arya Yusa Dwicandra, melalui penjelasan dia, Kamis 6 Juni 2024 malam.
Arya bilang penambahan pasokan LPG subsidi sebanyak itu dilakukan secara bertahap, seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat jelang Iduladha.
Baca juga: LPG 3 Kg Langka, PMII Suarakan Tiga Tuntutan ke Pertamina Patra Niaga di Samarinda
Sementara itu, untuk kuota subsidi LPG 3 Kg di Kota Samarinda, Arya memastikan saat ini kuota tersedia masih dalam kondisi aman.
“Total sebanyak 20 agen dan 550 pangkalan LPG 3 Kg melayani masyarakat di Samarinda. Hingga saat ini dari kuota sekitar 9,7 juta tabung tahun 2024, sudah tersalur sekitar 4 juta tabung atau sekitar 41%. Artinya secara kuota masih ada lebih dari 50% dan kondisi stok saat ini juga dalam keadaan aman,” ujar Arya Yusa Dwicandra menegaskan.
Meskipun kuota dan stok dipastikan aman, lanjut Arya, namun Pertamina terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau membeli berlebihan. Sedangkan bagi masyarakat dengan ekonomi mampu, tidak ikut menggunakan LPG 3 Kg bersubsidi.
“Kami berulang kali menginformasikan bahwa LPG 3 kg merupakan barang bersubsidi yang ditujukan bagi masyarakat dengan ekonomi kurang mampu atau miskin. Bagi masyarakat dengan ekonomi mampu, harus menggunakan LPG non subsidi yaitu Bright Gas,” terang Arya Yusa Dwicandra.
“Saat ini pun penerapan penggunaan KTP untuk membeli LPG 3 kg sudah dijalankan. Sehingga ke depannya kami harapkan penyaluran LPG 3 kg bersubsidi bisa lebih tepat sasaran,” jelasnya lagi.
Terminal BBM di Palaran
Selain itu, Arya juga merespons aksi demo berkaitan Teminal BBM Palaran, yang nantinya akan menjadi lokasi baru Terminal BBM di Samarinda.
“Untuk tahapan proses pembangunan Terminal BBM Palaran, saat ini proyek masih terus berlangsung dan tidak berhenti. Namun kami kembali menyampaikan bahwa proses pembangunan di Palaran, akan memakan waktu yang cukup lama. Apalagi di tahun 2021-2022 masih terdampak COVID-19. Diperkirakan paling cepat pembangunan memakan waktu 4-5 tahun,” jelas Arya Yusa Dwicandra.
Pertamina membuka layanan informasi melalui kontak Pertamina 135, ataupun dengan menggunakan aplikasi MyPertamina untuk memudahkan konsumen.
“Kami berkomitmen akan terus memastikan kebutuhan energi berupa BBM dan LPG bagi masyarakat terpenuhi. Sehingga, kalau ada kebutuhan informasi ataupun masukan dan saran, masyarakat dapat menghubungi kontak layanan itu, dan kami siap membantu,” demikian Arya mengakhiri penjelasannya.
Sumber: Pertamina Patra Niaga Kalimantan | Editor: Saud Rosadi
Tag: BUMNLPG SubsidiPertaminaPertamina Patra NiagaSamarinda