SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota Samarinda merevitalisasi drainase dan trotoar di sejumlah ruans jalan dalam kota secara serentak. Revitalisasi drainase dan trotoar ini bertujuan mengevektifkan penanganan banjir dan mewujudkan trotoar yang nyaman bagi pejalan kaki.
Salahsatu dampak dari pekerjaan yang akan berlangsung hingga akhir tahun ini adalah terganggunya arus lalulintas, seperti di Jalan H Agus Salim dan adanya pengalihan arus kendaraan di sejumlah ruas jalan lainnya.
Tidak hanya itu, saat ini juga tengah berlangsung kegiatan peremajaan pipa distribusi air PDAM Samarinda di sejumlah ruas jalan utama dalam kota dan di jalan lingkungan. Pipa baru tersebut ada yang ditanam di sisi luar badan jalan, tapi ada juga badan jalan, seperti tampak di Jalan Bhayangkara.
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur dari Daerah Pemilihan Samarinda, Sapto Setyo Pramono, meminta masyarakat untuk lebih bersabar hingga proyek selesai dan memahami bahwa perbaikan infrastruktur ini penting demi kenyamanan jangka panjang, terutama dalam mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi.
“Saya meminta masyarakat untuk bersabar sampai Desember. Memang harus ada pengorbanan, kemacetan ini adalah proses yang harus kita nikmati demi perbaikan yang lebih baik. Jangan terlalu banyak protes, karena ini demi kepentingan bersama,” ujar Sapto ketika ditemui di Samarinda, Jumat malam (1/11/2024).
Beberapa titik drainase yang sedang diperbaiki, seperti di Jalan MT Haryono, Jalan Slamet Riyadi depan Markas Komando Polresta Samarinda, hingga Jalan Agus Salim, memang merupakan kawasan yang sering dilanda banjir ketika hujan lebat.
Proyek drainase ini diharapkan dapat mengurangi genangan air yang selama ini menjadi masalah utama di wilayah-wilayah tersebut.
“Jika banjir bisa berkurang, tentu kita juga yang akan menikmati hasilnya. Proyek ini baru bagian kecil dari rencana perbaikan drainase di kota kita. Nanti, drainase akan diperpanjang hingga Jalan Meranti dan Sungai Kunjang,” tambah Sapto.
Ia juga menegaskan bahwa masyarakat sebaiknya tidak terburu-buru mengkritik atau menuntut perbaikan segera, mengingat proses pembangunan infrastruktur butuh waktu.
“Jika tidak diperbaiki, pasti kita juga yang akan protes lagi. Jadi, mari kita nikmati proses ini dengan sabar,” kata Sapto.
Proyek ini diharapkan selesai pada Desember 2024, dan dengan selesainya pembangunan, Samarinda diharapkan lebih siap menghadapi musim hujan dengan kondisi drainase yang lebih baik.
“Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti arahan lalu lintas dan bersabar hingga proses pengerjaan rampung,” imbaunya.
Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim
Tag: InfrastrukturSapto Setyo Pramono