RSUD Nunukan Siapkan Psikolog untuk Caleg Gagal jadi Anggota DPRD

RSUD Nunukan. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Rumah Sakit Umum  Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menyiapkan psikolog bagi calon anggota legislatif (Caleg) yang gagal menjadi anggota DPRD di Pemilu 2024 dan  mengalami gangguan kejiwaan.

“Kita akan siapkan fasilitas layanan konsultasi  bagi yang butuh dan ingin memulihkan mental paska gagal,” kata Direktur RSUD Nunukan dr H. Dulman pada Niaga,Asia, Kamis (07/12/2023).

Fasilitas konsultasi diberikan untuk mengatasi secara cepat gangguan mental yang muncul secara mendadak pada seseorang agar tidak depresi berat hingga mengganggu rutinitas kehidupannya.

Dalam layanan ini, kata Dulman, RSUD Nunukan tidak hanya menyiapkan psikolog, tapi juga  perawat jiwa di ruang khusus.

“Ruang bagi pasien gangguan kejiawaan sudah disiapkan cukup luas. Kalau memerlukan perawat banyak kita siapkan lagi,” bebernya.

Menurut Dulman, pasien dengan gangguan jiwa ringan bisa ditangani lewat konsultasi di poliklinik psikologis, sedangkan pasien gangguan jiwa berat yang memerlukan penanganan khusus dapat ditangani dengan terapi elektrokonvulsif.

Terapi elektrokonvulsif yang biasa disebut ECT atau yang juga dikenal sebagai terapi kejut listrik (Electro shock Therapy) merupakan suatu jenis pengobatan untuk gangguan jiwa dengan mengalirkan listrik ke tubuhnya.

“Terapi elektrokonvulsif dilakukan untuk mempengaruhi sistem saraf pusat yang efeknya menimbulkan kejang dengan cara mengalirkan arus listrik daya lemah area lobus temporalis,” sebutnya.

Dulman  menuturkan,  layanan konsultasi dan pengobatan gangguan jiwa dibuka setiap hari, namun begitu, dirinya berharap semua caleg yang mengikuti Pemilu  tahun 2024 tidak sampai mengalami depresi ringan atau berat.

Keinginan Dulman ini berkaca pada Pileg tahun 2019, dimana RSUD Nunukan menyiapkan layanan konsultasi gangguan jiwa bagi Caleg, hanya saja hingga pemilihan berakhir dan pelantikan tidak satupun caleg mengalami gangguan kejiwaan.

“Pemilu tahun sebelumnya tidak ada caleg sakit jiwa, kita berharap Pileg tahun depan tidak menerima pasien depresi akibat gagal caleg,” ucapnya.

Dalam menangani caleg gagal, dokter akan bekerjasama dengan pasien atau pihak keluarga untuk membuat rencana perawatan. Diharapkan dengan pengobatan pasien secara tepat akan memberikan pemulihan dengan cepat.

Psikiater dapat mencari dan mengetahui gejala-gejala yang dialami oleh pasien dengan serangkaian tes psikologi serta tes penunjang meliputi tes darah, tes urine, tes CT-Scan, MRI, EEG jika dirasa diperlukan.

“Intinya RSUD Nunukan siap menerima pasien gangguan jiwa, kalaupun diperlukan penanganan khusus tetap kami upayakan semaksimal mungkin,” katanya.

Meski belum memiliki pengalaman menangani caleg mengalami  gangguan jiwa, RSUD Nunukan harus mengantisipasi segala hal yang mungkin muncul tiba-tiba, sehingga rumah sakit perlu persiapan lebih awal, baik dokter maupun perawat hingga ruang pengobatan.

“Sebelum mendaftar sebagai caleg, seorang caleg sudah diperiksa kesehatan, hasilnya baik. Tapi kita tidak tahu bagaimana nantinya ketika menerima gagal jadi anggota dewan,” tuturnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: