Ruangan Terbatas, Perpustakaan SMP dan SMA Tunas Kelapa Samarinda Digabung

Kepala Perpustakaan SMP Tunas Kelapa Samarinda, Muliadi (Foto: Teodorus/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Upaya meningkatkan budaya literasi siswa di setiap sekolah seharusnya didukung dengan pengadaan sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai, sehingga minat baca siswa terus meningkat.

Namun, sayangnya sampai saat ini masih ada sekolah di Samarinda yang perpustakaannya di gabung. Seperti perpustakaan SMP dan SMA Tunas Kelapa yang beralamat di Jalan M Yamin Samarinda.

Kedua kedua sekolah swasta tersebut sampai saat ini perpustakaannya masih digabung, bahkan masih banyak kekurangan fasilitas di dalamnya terutama persediaan koleksi buku bacaan.

Kepala Perpustakaan SMP Tunas Kelapa Samarinda, Muliadi mengatakan, penggabungan dua perpustakaan sekolah tersebut dikarenakan terbatasnya ruangan yang tersedia, sehingga pihak sekolah memutuskan agar kedua perpustakaan itu digabung.

“Saya sudah 18 tahun kerja disini. Jadi memang dari dulu perpustakaannya digabung karena terbatasnya ruangan. Kalau untuk pemisahan gedung perpustakaan ini sih belum memang terpikirkan,” ungkap Muliadi pada Niaga.Asia, Senin (21/8/2023).

Kondisi bagian dalam perpustakaan SMP Tunas Kelapa Samarinda yang beralamat di Jalan M Yamin (Foto: Teodorus/Niaga.Asia).

Muliadi menyebutkan, untuk pengadaan buku bacaan di perpustakaan SMP Tunas Kelapa sebagian besar datang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda. Namun, biasanya pengadaan buku yang disalurkan juga tidak terlalu banyak, bahkan jauh dari jumlah yang diajukan.

“Setiap tahun memang kami mengajukan untuk pengadaan buku, tapi biasanya sedikit paling lima buku , biasanya buku bacaan. Mungkin karena banyak dari sekolah-sekolah lain juga yang minta,” ujarnya.

Kemudian, untuk  ketersediaan buku pelajaran biasanya akan dianggarkan melalui anggaran BOSDA, namun jumlahnya juga terbatas karena akan disesuaikan dengan nominal anggaran yang ada.

“Kalau untuk koleksi buku sebenarnya masih kurang, mudahan Kedepannya ada penambahan,” serunya.

Muliadi mengaku, minat baca siswa di sekolah tersebut juga sangat minim untuk berkunjung ke perpustakaan. Walaupun memang pihaknya selalu mengarahkan siswa untuk membaca buku di perpustakaan.

“Di sini minat siswa untuk membaca buku sangat minim, padahal kami sering arahkan siswa untuk membaca buku di sini,” akunya.

Penulis: Teodorus | Editor: Intoniswan | Advetorial

Tag: