
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyoroti insiden rusaknya Fender Jembatan Mahakam I Samarinda, usai ditabrak kapal tongkang, Minggu 16 Februari 2025 lalu. Karena itu, Rudy meminta agar akses jembatan itu ditutup hingga fender jembatan terpasang kembali, demi keselamatan masyarakat yang melintas.
Rudy menegaskan dukungannya terhadap penutupan sementara Jembatan Mahakam I Samarinda, untuk melakukan investigasi lebih dalam hingga jembatan ini dinyatakan aman dilintasi kembali, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Kita mendukung usulan teman-teman Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim untuk menutup sementara Jembatan Mahakam I Samarinda ini, kalau memang wajib ditutup,” kata Rudy, di Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Senin 3 Maret 2025.
Penutupan Jembatan Mahakam ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi tim Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, guna menilai tingkat kerusakan dan kelayakan jembatan sebelum kembali dilalui kendaraan.
“Kita harus melindungi masyarakat dan memastikan jembatan ini aman untuk dilalui. Jadi perlu ditutup dulu untuk investigasi,” ujarnya.
Menurut Rudy, penutupan Jembatan Mahakam Samarinda perlu dilakukan hingga fender pilar Jembatan Mahakam I Samarinda ini terpasang kembali, guna memastikan keamanan masyarakat yang melintas di atas jembatan itu.
“Karena kalau fender jembatan ini tidak ada, bisa runtuh. Karena jembatan ini usianya sudah 45 tahun, sejak dibangun tahun 1980-an. Jadi bahaya sekali jembatan ini,” jelas Rudy.
Setelah hasil investigasi dari BBPJN keluar, maka baru bisa dipastikan aman tidaknya jembatan dilalui kendaraan, atau sementara harus ditutup sambil menunggu pembangunan ulang fender pilar jembatan yang hancur.
“Jangan sampai nanti menimbulkan korban jiwa. Kita akan tutup jembatan dalam hal investigasi, bisa dilewati atau tidak? Kalau fender harus dipasang dulu, baru dilewati maka dipasang dulu,” demikian Rudy Mas’ud.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Jembatan MahakamRudy Mas'udSamarinda