Rudy Mas’ud: Kesehatan Bukan Hanya Fisik, tapi Juga Mental dan Spiritual

Foto: Gubernur Rudy Mas’ud (niaga.asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Safari Ramadan hari keempat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur (Wagub) Seno Aji di Masjid Nurul Al Mu’minin, Samarinda, Kamis subuh (6/3), berlangsung penuh antusias saat sesi dialog bersama para peserta.

Sesi dialog tidak hanya menarik minat para pelajar namun juga tokoh masyarakat yang hadir. Terlihat, tangan-tangan para peserta langsung terangkat, menandakan tingginya antusias mereka untuk bertanya langsung pada orang nomor satu di Kaltim itu.

Dihadiri siswa-siswi SMAN 5, SMAN 10, dan SMKN 5. Beragam pertanyaan diajukan dalam sesi diskusi bersama Gubernur Rudy Mas’ud. Mulai dari pembahasan soal program, seperti pendidikan dan kesehatan, hingga berbagai permasalahan lainnya.

Semangat Pelajar Bertanya Pendidikan

Sesi diskusi dibuka oleh Akbar, siswa SMAN 5 Kota Samarinda yang mengangkat tangannya pertama kali. Ia menanyakan soal strategi pemerintah provinsi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Bumi Etam, khususnya terkait pengembangan SDM dan aksesibilitas pendidikan bagi semua kalangan.

Menjawab pertanyaan tersebut, Gubernur Rudy Mas’ud mengutip pesan Presiden RI ke-3, BJ Habibie, yang menyatakan bahwa suatu bangsa tidak boleh hanya mengandalkan SDA karena sifatnya yang terbatas dan bisa habis. Sebaliknya, pembangunan harus bertumpu pada pengembangan SDM yang unggul.

“Kalau melihat Singapura yang tidak punya SDA, tapi mereka bisa menjadi negara maju dan menguasai perekonomian Asia. Apa kuncinya, SDM mereka berkualitas,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Pemprov Kaltim mencanangkan transformasi ekonomi yang tidak lagi bergantung pada SDA, melainkan berorientasi pada ekonomi hijau dan biru. Transformasi ini hanya bisa terwujud jika kualitas pendidikan meningkat dan generasi muda Kaltim memiliki keterampilan memadai.

“Kita meluncurkan program GratisPol – JosPol Pendidikan tanpa memandang gender, agama, suku, atau etnis, semua yang ber-KTP Kaltim dan tinggal di Kaltim berhak mendapatkan pendidikan gratis dari provinsi.”

Program ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat Kaltim untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, sehingga ke depannya daerah yang penuh akan SDA ini bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

“Kita harus mulai berinvestasi pada manusia, bukan lagi hanya pada SDA. Dengan SDM unggul, Provinsi Kaltim bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.”

Foto: Gubernur Rudy Mas’ud (niaga.asia/Lydia Apriliani)Rudy Pedulikan Masyarakat dapat Pelayanan Kesehatan Terbaik

Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, Pemprov Kaltim mencanangkan program kesehatan yang sejalan dengan Asta Cita Presiden RI. Salah satu langkah nyatanya, yakni memastikan seluruh masyarakat Kaltim agar memiliki akses terhadap layanan BPJS Kesehatan.

“Kalau anak-anak kita pintar, masyarakat kita pinter tapi enggak sehat, nggak ada gunanya. Yang repot lagi kalau orang-orangnya sehat tapi enggak pinter. Enggak ada gunanya juga, maka harus pinter dan harus sehat.”

Namun, tantangan besar masih menghadang. Berdasarkan data yang diterima oleh Pemprov Kaltim, tunggakan BPJS Kesehatan di wilayah ini mencapai Rp235 miliar. Meski begitu, Rudy Mas’ud menegaskan bahwa angka tersebut tidak akan menghalangi upaya pemerintah dalam menjamin kesehatan warganya.

“Kami tidak peduli berapa besar tunggakan itu. Yang kami pedulikan adalah bagaimana warga Kaltim tetap sehat dan mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.”

Lebih jauh, Rudy Mas’ud menekankan bahwa kesehatan bukan hanya soal fisik, tetapi juga rohani. Ia mencontohkan bahwa salah satu “makanan rohani” yang dapat menjaga kesehatan mental dan spiritual adalah salat subuh berjamaah.

“Sehat itu bukan cuma badan yang bugar, tapi jiwa juga harus tenang. Makanya, kita dorong kebiasaan salat subuh, karena itu bagian dari menjaga kesehatan rohani,” tutupnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan

Tag: