Rusia Peringatkan PBB, Timur Tengah di Ambang Perang Skala Penuh

Wakil Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya ©Foto AP/Bebeto Matthews

NEW YORK.NIAGA.ASIA — Timur Tengah berada di ambang perang skala penuh, Wakil Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya memperingatkan.

“Wilayah ini berada di ambang perang skala penuh dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya kepada wartawan setelah pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB mengenai eskalasi konflik Israel-Palestina saat ini, dikutip dari kantor berita TASS, Sabtu 14 Oktober 2023.

“Biar saya perjelas, tanggung jawab atas perang yang akan terjadi di Timur Tengah, sebagian besar, terletak pada Amerika Serikat,” katanya kepada wartawan setelah pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB mengenai peningkatan konflik Israel-Palestina saat ini.

Menurut Nebenzya, Amerika telah dengan ceroboh dan egois menghalangi kerja mediator internasional Kuartet Timur Tengah dalam upaya memonopoli proses perdamaian dan membatasinya pada memaksakan perdamaian ekonomi dengan Israel pada Palestina dan negara-negara Arab lainnya tanpa menyelesaikan masalah.

“Kami secara konsisten memperingatkan hal ini, dengan mengatakan bahwa hal ini akan menjadi bumerang suatu hari nanti, dan memang demikianlah adanya,” utusan Rusia itu menegaskan.

Nebenzya menambahkan bahwa selama bertahun-tahun, AS memblokir reaksi apa pun, sinyal apa pun dari Dewan Keamanan PBB, dan mengklaim bahwa diplomasi regional yang tenang lebih efektif.

“Kita tidak boleh mengabaikan bahwa peningkatan kekerasan yang terjadi saat ini terjadi dengan latar belakang pelanggaran sistematis yang nyata terhadap keputusan Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum, termasuk perluasan pemukiman ilegal, yang sering dikutuk oleh sebagian besar orang. negara-negara anggota PBB,” sebut Nebenzya.

Nebenzya menambahkan bahwa Rusia dengan tegas mengutuk kebrutalan ekstrim, pembunuhan dan skala kekerasan yang mengerikan.

“Pembunuhan dan kekerasan apa pun terhadap warga sipil yang damai, baik warga Israel maupun Palestina, tidak dapat diterima,” tegas utusan Rusia itu.

Sumber : TASS | Editor : Saud Rosadi

Tag: