
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Bertepatan di hari ketiga Ramadan 1446 Hijriah, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur (Wagub) Seno Aji menggelar Safari Ramadan perdana di Masjid Nurul Mu’minin, Samarinda, Senin (3/3).
Acara yang dimulai sejak pukul 04.30 WITA ini dihadiri ratusan jemaah, termasuk siswa-siswi dan guru-guru dari SMKN 1 Samarinda, SMAN 1 Samarinda, MAN 1 Samarinda. Hadir juga Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim Sri Wahyuni, dan beberapa pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Muhammad Faisal selaku Kadis Kominfo Kaltim.
Setelah salat subuh berjamaah dan tausiyah, sesi diskusi digelar antara gubernur dan para siswa. Berbagai pertanyaan diajukan, mulai dari program pendidikan gratis, pengadaan AC di sekolah, hingga kenaikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) guru.
GratisPol: Pendidikan Gratis Tanpa Seleksi Beasiswa
Aswan, siswa kelas XII SMAN 1 Samarinda, menjadi peserta pertama yang membuka sesi diskusi ini. Ia menanyakan tentang bagaimana realisasi program beasiswa GratisPol yang diusung Rudy-Seno selama kampanye pada Pilkada 2024.
Menjawab pertanyaan tersebut, Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan bahwa program GratisPol menjamin pendidikan gratis bagi seluruh masyarakat Kaltim, dari pendidikan SMA hingga perguruan tinggi (S1, S2, S3).
“GratisPol ini bukan sekadar beasiswa, tetapi pendidikan gratis sepenuhnya. Insya Allah, tahun ini kita mulai jalankan setelah proses sinkronisasi dan harmonisasi selesai,” ujarnya.

Orang nomor satu di Bumi Mulawarman itu juga menekankan bahwa sistem pendidikan GratisPol akan menggantikan mekanisme beasiswa yang selama ini dianggap tidak merata.
“Kalau pakai sistem beasiswa, hanya sebagian yang dapat, mungkin hanya sepertiga. Kali ini, semua anak Kaltim bisa sekolah gratis. Tidak ada lagi yang tidak dapat hanya karena tidak punya orang dalam,” tegasnya.
Menurut Rudy Mas’ud, peningkatan kualitas pendidikan di Kaltim sangat mendesak. Oleh karena itu, program GratisPol pendidikan akan menjadi solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Saat ini, rata-rata pendidikan di Kaltim hanya 9,9 tahun, sementara DKI Jakarta sudah 11,5 tahun. Target kita minimal 16 tahun, agar SDM kita lebih kompetitif dan keluar dari kategori low middle income,” tambahnya.
Pengadaan AC di Sekolah
Pertanyaan selanjutnya datang dari Sulaiman. Ia menyampaikan rencana sekolahnya, yakni SMAN 1 Samarinda, untuk memasang AC di seluruh ruang kelas. Dengan penuh harap, ia meminta dukungan Pemprov Kaltim agar pengadaan AC bisa dilakukan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.
“Karena sekolah gratis, rencananya untuk biaya listrik akan kami bebankan kepada siswa-siswi. Cuman pengadaan AC-nya melalui Disdikbud Kaltim. Saya mohon dukungannya pak gubernur,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Gubernur Rudy Mas’ud menyatakan bahwa prioritas utama Pemprov saat ini adalah memastikan agar pendidikan benar-benar gratis sebelum mengalokasikan anggaran untuk tambahan fasilitas seperti AC.

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan menyelesaikan kewajiban utama terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan tambahan di sekolah-sekolah.
“Soal AC, yang mau dikasih AC dulu itu rumah ibadah. Rumah ibadah sudah lama enggak ada AC, tapi tetap khusyuk ibadahnya. Tapi kami tampung usulan ini, nanti kita lihat dan kita bicarakan lebih lanjut,” paparnya.
Kenaikan TPP Guru
Dalam kesempatan itu, Rita Kumala dari SMKN 1 Samarinda tak mau menyia-nyiakan momentum berharga menyalurkan aspirasi langsung kepada Gubernur Rudy Mas’ud dan Wagub Seno Aji. Ia pun menanyakan kabar mengenai kenaikan TPP.
“Desas dusus katanya untuk TPP guru ini mau naik, betul atau tidak, mudah-mudahan sesuai harapan kami semua karena selama ini guru selalu dibedakan TPP-nya dengan struktur yang lain,” pungkasnya.
Menanggapi hal ini, Gubernur Rudy Mas’ud membenarkan bahwa pihaknya tengah menghitung anggaran untuk meningkatkan tunjangan bagi tenaga pendidik, termasuk guru PAUD dan dosen.
“Kami sedang menghitung semuanya. Insya Allah, bukan hanya guru sekolah, tapi juga guru PAUD dan dosen akan mendapatkan tunjangan yang lebih baik. Kami sedang menggodok ini agar bisa masuk dalam APBD tahun ini,” bebernya.
Namun, ia menegaskan bahwa keputusan final akan bergantung pada kekuatan anggaran daerah.
“Jangankan duit, nyawa kita berikan. Apalagi kalau cuma duit,” kata Rudy, menegaskan komitmennya terhadap kesejahteraan tenaga pendidik.
Setelah sesi diskusi, Safari Ramadan 2025 ini ditutup dengan doa bersama. Kegiatan serupa akan terus berlanjut ke berbagai daerah yang ada di Bumi Mulawarman selama bulan suci Ramadan.
“Ini sebagai bagian dari upaya Pemprov Kaltim untuk mempererat silaturahmi dengan siswa-siswi dan seluruh masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Lydia Apriliani |Editor: Intoniswan
Tag: Rudy Mas'udSafari Ramadan