Hujan Turun, Saipul Rahman: Kondisi  Air Sungai Segah Membaik

aa

aa
Direktur PDAM Tirta Segah, Saipul Rahman sat mengecek kondisi terkini air sungai di seputaran Inhutani, Jalan Bujangga, Kamis (14/11/2019). (Foto Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Kondisi air sungai Segah yang menjadi sumber air baku PDAM Tirta Segah, hari ini, Kamis (14/11) lebih baik ketimbang beberapa hari sebelumnya, karena hujan mulai turun di kawasan hulu sungai Segah. Warna air sungai yang sebelumnya  kehijau-hijaun, setelah hujan turun, sudah berkurang hijaunya.

Direktur PDAM Tirta Segah, Saipul Rahman mengatakan itu setelah turun ke lapangan guna mengecek kondisi terkini air sungai di seputaran Inhutani, Jalan Bujangga, Kamis (14/11/2019).

Pertanda kondisi air sungai lebih baik, kata Saipul, ikan yang ada dalam keramba masyarakat masih bisa bertahan hidup, tidak seperti yang terjadi di sungai sekitar Labanan, ikan mati  mendadak setelah air berwarna kehijau-hijaun beberaqpa hari lalu.

“Kondisi air baku PDAM Tirta Segah Berau di wilayah Tanjung Redeb pagi ini (14/11 jam 08.30) relatif lebih baik dibandingkan awal fenomena perubahan warna sungai Segah. Diduga ini terjadi karena terbantu air pasang,” terangnya.

Untuk pH (Power of Hydrogen) – derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan, kata Saipul, stelah diukur di intake Rinding memang masih 5,9. Parameter lain seperti TDS 36 NTU, Turbidity (salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk keperluan analisa kekeruhan air atau larutan) 71 ppm, suhu 27 oC, Fe 5 ppm, kesadahan total 38 ppm.

“Saat ini PDAM Tirta Segah masih menunggu hasil uji lebih lengkap dari Laboratorium yang terakreditasi (KAN) di Samarinda dan diperkirakan akan selesai dalam 2 minggu,” jelas Saipul.

Dikatakannya, untuk sementara parameter yang paling mudah dan cepat diamati untuk kualitas air adalah dengan pH. Jika ada  penurunan pH yang signifikan, maka PDAM akan menghentikan sementara distribusinya dan untuk mengolahnya perlu uji lab lebih lengkap. Tapi karena pH-nya masih diatas 5 maka belum ada perlakuan khusus kecuali rekomposisi bahan kimia dimana PDAM menambahkan soda kaustik.

“Sejauh ini hasil uji lab masih memenuhi standar dengan pH air di reservoir sudah 6,1. Kami terus update kondisi air baku PDAM kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kab Berau. Semoga kondisi Sungai Segah bisa kembali normal agar dapat menyediakan air yang sehat bagi warga masyarakat Berau,” tutupnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penyebab berubahnya warna air sungai Segah menjadi kehijau-hijaun belum diketahui pasti. Dalam pertemuan antara perwakilan perusahaan tambang batubara dan perusahaan perkebunan kelapa sawit, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, dan direksi PDAM, Bupati Muharram sudah menginstruksi Kepala DLHK, Sudjani memeriksa limbah dari perusahaan tambang dan sawit yang masuk ke sungai. (adv)

Tag: