Sambut IKN, Muhammad Samsun Dorong Kaum Muda jadi Petani Modern

aa
Muhammad Samsun. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun mendorong kaum muda untuk menjadi petani yang modern. Bertani tidak perlu dipandang rendah sebab petani memiliki peluang yang besar dalam memenuhi kebutuhan pangan daerah.

Apalagi Ibu Kota Negara sudah pindah ke Kaltim akan terjadi tambahan penduduk dalam jumlah besar, memerluka aneka macam produk pertanian.

“Generasi milenial Kaltim harusnya bangga dengan profesi petani, karena berkat jasa petani kebutuhan pangan daerah bisa tercukupi,” kata Muhammad Samsun, Minggu (05/02/2023).

Menurutnya, untuk menumbuhkan rasa percaya diri kepada kaum muda, maka diperlukan dogma atau pemberian keyakinan bahwa menjadi petani adalah profesi yang keren.

“Perlu diberikan pemahaman, sehingga mereka (kaum muda,red) punya rasa bangga menjadi petani,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Kaltim, H Isran Noor  dalam Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura se Kalimantan Timur Tahun 2022, di Ballroom Hotel Gran Jatra Balikpapan, Rabu 23 Maret 2022, sebagaimana dikutip kaltimprov.go.id,  menyatakan, kehadiran IKN baru Republik Indonesia di Kaltim  harus direspon dengan mempersiapkan produk-produk pangan yang berkualitas.

“Nanti akan ada konsumen pangan kita pada level menengah ke atas dalam jumlah tertentu di ibu kota negara, di Kaltim ini,” tegasnya.

Jumlahnya, sebut Gubernur, antara 2,5 juta hingga 5 juta orang di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Mereka pasti membutuhkan produk pangan yang berkualitas. Ini harus diantisipasi,” tegasnya lagi.

Untuk mengantisipasinya, menurut orang nomor satu Benua Etam ini, bukan hanya Dinas Pertanian atau Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikuktura saja.

“Tetapi petaninya, pekebunnya juga nelayannya. Mereka yang berada dalam koordinasi KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan),” ungkapnya.

Sebab bagi Gubernur, keberadaan IKN ini yang benar-benar wajib memanfaatkan peluang serta kesempatan adalah para petani dan nelayan selaku pelaku utama dalam kegiatan pertanian, pangan dan hortikultura.

Karena, kalau pemerintah melalui instansi-instansinya hanya bersifat mempersiapkan program dan pembinaan serta memfasilitasi.

“Sedangkan yang benar-benar melakukan dan melaksanakan kegiatan adalah para petani, pekebun, peladang, nelayan, peternak atau pelaku-pelaku utama di bidang pertanian pangan serta hortikultura,” tandasnya.

Apalagi lanjutnya, sesuai kebijakan Kementerian Pertanian ada tiga target utama dalam memacu produksi pertanian, yakni untuk keperluan pemenuhan konsumsi dalam negeri. Produksi pertanian berorientasi meningkatkan pendapatan petani atau kesejahteraan pelaku utama.

Ketiga, produksi pertanian untuk komoditi ekspor guna mendatangkan devisa negara. Maka, produk pertanian harus berkualitas agar berdaya saing.

“Itu sangat berperan di kondisi ke depan. Dan dilakukan mulai sekarang,” pungkasnya.

Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Teodorus | Editor: Intoniswan | Advetorial Diskominfo Kaltim

Tag: