Sampai September 2024 Jargas APBN Terpasang 703.000 SR dan non-APBN 400.000

aa
Ilustrasi: Jargas rumah tangga.

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Pada sektor hilir minyak dan gas bumi (Migas), Pemerintah menjamin ketahanan energi di antaranya melalui peningkatan pemanfaatan gas bumi pada sektor industri maupun rumah tangga dengan penyediaan jaringan gas (jargas) rumah tangga.

“Sampai dengan September 2024 telah terpasang Jargas APBN sebanyak 703.000 sambungan rumah (SR) dan Jargas non-APBN sebanyak 400.000 SR. Target pengembangan Jargas tahun 2030 sebanyak 5,5 juta SR, yang diharapkan dapat menurunkan impor LPG sebesar 550 KTPA, yang dapat menghemat subsidi lebih kurang sekitar RP5,6 triliun pertahun,” ujar Wakil Menteri ESDM, Yuliot pada Pembukaan Hilir Migas Conference & Expo 2024 di Jakarta, Kamis (12/12).

Sementara, prioritas gas domestik dilakukan dengan integrasi pipa gas sepanjang pulau Sumatera dan integrasi pulau Sumatera hingga pulau Jawa. Hal tersebut dilakukan untuk menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan WK Andaman Aceh, supaya dapat dimanfaatkan untuk hilirisasi di pulau Jawa dan Sumatera, juga termasuk Jargas rumah tangga, yaitu 300 ribu SR pada pipa Cirebon-Semarang (Cisem) dan 600 ribu SR untuk pipa Duri-Sei Mangke (Dusem).

“Integrasi pipa gas dari Sumatera ke Jawa dilakukan antara lain melalui investasi pembangunan pipa gas bumi Cisem dan Dusem. Pembangunan pipa gas bumi ini mendukung harga gas yang lebih terjangkau dengan toll fee yang lebih rendah, memenuhi kebutuhan gas untuk industri, pembangkit listrik, komersil, dan rumah tangga, serta mendukung Program Jargas,” imbuh Yuliot.

Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan

Tag: