‘Sang Mulawarman’ Pastikan Pentas di Paser

Salah satu adegan dalam pentas ‘Sang Mulawarman’ ketika tampil di Gedung Taman Budaya Jabar, Bandung, pada Temu Karya Taman Budaya se Indonesia, 22 Agustus 2023 lalu. (Foto: Hamdani/niaga.asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Setelah meraih sukses pada  Temu Karya Taman Budaya ((TKTB) se Indonesia, di Bandung, 22 Agustus 2023 lalu, drama ‘Sang Mulawarman’ (SM) Teater Matahari Samarinda, dipastikan kembali pentas di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, 26-27 November 2023.

Kepastian tampilnya SM di kabupaten paling selatan Kaltim itu disampaikan sutradara SM Wawan Timor. “SM dipastikan pentas tanggal 26-27 November ini di Panggung Terbuka Wisata Kuliner Sungai Tuak, Tanah Grogot,” ucap Wawan Timor kepada niaga.asia, Selasa (14/11).

“Soal jadwal pentas SM saya sudah kontak dengan Ketua Harian Dewan Kesenian Kabupaten Paser (DKKP) bung Suwanto. Beliau memastikan jadwal dan tempat pentas itu,” papar Wawan Timor.

Menurutnya, pentas SM dikaitkan dengan Festival Ekraf Paser dan pelantikan pengurus DKKP. ”Dua even itu kami sesuaikan  dengan program pentas keliling Teater Matahari yang direncanakan akan pentas di 10 kabupaten/kota se Kaltim,” tambahnya.

“Agenda pentas keliling Teater Matahari tahun ini dan tahun 2024 didukung Bidang Kebudayaan Disdikbud Kaltim,” ungkap Wawan Timor seraya mengatakan agenda itu salah satunya bertujuan untuk meningkatkan pemerataan perkembangan teater di Kaltim.

Mengenai keterbatasan tempat pementasan di beberapa kabupaten/kota, Wawan Timor menyebutnya bukan persoalan.

Salah satu adegan dalam pentas ‘Sang Mulawarman’ ketika tampil di Gedung Taman Budaya Jabar, Bandung, pada Temu Karya Taman Budaya se Indonesia, 22 Agustus 2023 lalu. (Foto: Hamdani/niaga.asia)

“Kami penyesuaikan  dengan tempat atau gedung pementasan di kabupaten/kota. Bahkan untuk pentas SM di Paser ini, kami membawa perangkat lighting sendiri,” kata Wawan Timor yang sudah berkesenian teater 45 tahun lebih itu.

Menyinggung tentang pendukung SM sendiri yang akan tampil itu, dia menyampaikan, semua pemain dan pendukung lainnya sekarang tengah mempersiapkan diri.

“Cuma memang ada pergantian peran Maha Patih  Ramapati. Tadinya dimainkan Faqturozi, lantaran sedang menyutradarai film diganti dengan Rafly. Tidak jadi soal, Rafly mampu memerankan peran itu dengan baik,” urainya.

SM yang naskahnya ditulis Hamdani menceritakan intrik kerajaan Martapura di masa Maharaja Sang Mulawarman. Cucu pendiri Kerajaan Kutai Martapura, Kundungga ini menghadapi bencana wabah penyakit yang menimpa rakyat kerajaan.

Ternyata wabah penyakit itu adalah hasil rekayasa beberapa petinggi kerajaan yang hendak melengserkan Sang Mulawarman.

Ketika upaya pelengseran itu berhasil digagalkan, Sang Mulawarman menghaturkan rasa syukurnya dengan mendermakan 20 ribu ekor kerbau kepada para Brahmana. Seperti tergambar dalam Prasasti Yupa yang ditemukan di Muara Kaman.

SM didukung para aktor/aktris panggung, penari dan para penata: Sahabudin Pance, Arafat Zulkarnaen, Abdul Zakir, Yan Bl, Rafly, Vanny Vebian Stephanie, Novia Pratiwi, Iwan Adrian, Julak Amad, Andry Bule, Novean, Shella, Syaiful Yasan, Herman Salam, Jun Wisma dan Yudhi Valent.

Penulis: Hamdani   I   Editor: Intoniswan