SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Setelah sukses pentas di Temu Karya Taman Budaya (TKBK) se Indonesia di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Jabar, Bandung, 22 Agustus 2023 lalu, ‘Sang Mulawarman’ garapan Teater Matahari Samarinda kembali disiapkan untuk pentas di Balikpapan dan Pekanbaru, Riau.
Rencana pentas dua kota, Balikpapan dan Pekanbaru disampaikan Ketua Teater Matahari H. Sahabudin Pance kepada niaga.asia, Jumat (24/8).
“Insya Allah bulan Oktober dan November 2023 ini, ‘Sang Mulawarman’ kembali pentas di Balikpapan dan Pekanbaru,” ungkap Pance, pangilan akrabnya.
Dikatakan pemeran Pangeran Maladipa di naskah ‘Sang Mulawarman’ itu, pihaknya bekerjasama dengan Dewan Kesenian Balikpapan (DKB).
“Rencana pentas di Balikpapan itu sudah kami bicarakan dengan Sekretaris DKB bung Yudhi Valent sebelum ‘Sang Mulawarman’ naik panggung di Teater Tertutup TB Jabar,” timpal sutradara ‘Sang Mulawarman’ Wawan Timor.
Untuk menindaklanjuti rencana itu, kepada niaga.asia, Yudhi Valent akan menyampaikannya kepada Ketua DKB H. Karmin Laonggeng.
“Insya Allah ‘Sang Mulawarman’ kami pentaskan di Gedung Kesenian Balikpapan,” ucap Yudhi Valent yang turut serta ke Bandung.
Sedangkan rencana pentas di Riau, ujar Wawan Timur, merupakan agenda Taman Budaya Kaltim.
“Kami diberitahu Kepala Taman Budaya Kaltim Ibu Novarita supaya siap-siap pentas lagi di Riau dalam Festival Budaya Melayu, kitaran bulan November,” lanjutnya.
Seperti telah diberitakan media ini, ‘Sang Mulawarman’ yang bercerita tentang kekuasaan dan intrik dilingkungan pengusa mendulang sukses di Bandung itu melibatkan sejumlah seniman teater dan tari Samarinda.
Naskah drama sejarah kerajaan Kutai Martadipura yang ditulis Hamdani itu dimainkan Arafat Zukarnaen (Sang Mulawarman), Sahabudin Pance (Pangeran Maladipa), Fatqurozi (Mahapatih Ramapati).
Zakir Ghopal (Maharesi Mukti Dahana), Ian BL (Panglima Santang Jiwa), Vanny (Permaisuri Anggiiswari), Novia Pratiwi (Putri Cempaka Dewi), Herman Salam (Prajurit 1), Eko (Prajurit 2), para penari (Andry, Briza, Sheila dan Yuda), penata cahaya Syaiful Yasan, penata suara/artistik Jun Whisma dan Julak Lukman, penata busana Iwan Koekubus dan Mutia.
Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan
Tag: Teater