
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sarifah Suraidah Harum, yang merupakan Ketua Tim Pembina Posyandu Kalimantan Timur (Kaltim), baru-baru ini menegaskan pentingnya penerapan enam standar pelayanan minimal (SPM) bagi Tim Pembina Posyandu di daerah.
Hal tersebut ia sampaikan saat melantik Sri Aslinda Gamalis sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Berau, dalam sebuah acara resmi yang berlangsung khidmat pada Selasa (15/4) di Pendopo Odah Etam, Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada, Samarinda.
Bunda Harum, sapaan akrab Sarifah Suraidah Harum, menyampaikan bahwa pemenuhan standar ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim.
“Kami harap, melalui Tim Pembina Posyandu di tingkat kabupaten, enam standar pelayanan minimal dapat dijalankan secara optimal. Ini bagian dari upaya kita mendukung program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim,” ujarnya.
Adapun enam SPM yang wajib disediakan pemerintah daerah melalui Posyandu, antara lain:
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
4. Pelayanan kesehatan balita
5. Pelayanan imunisasi dasar
6. Pelayanan pemantauan tumbuh kembang anak
Menurut Bunda Harum, keenam standar ini merupakan fondasi dasar yang harus tersedia di setiap posyandu sebagai bentuk pelayanan dasar yang menjangkau masyarakat secara langsung, terutama di wilayah terpencil dan perdesaan.
Selain menekankan pentingnya enam SPM, Bunda Harum juga mendorong agar Tim Pembina Posyandu yang baru dilantik segera menyusun program kerja, menyelaraskan tata kelola lembaga dengan arah kebijakan pemerintah, dan memperkuat kemitraan lintas sektor.
“Silakan langsung bergerak untuk menyusun program kerja dan tata kelola lembaga Tim Pembina Posyandu Kabupaten Berau. Kita harus bergerak cepat, efektif, dan penuh semangat gotong royong,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran kader posyandu dalam pelaksanaan SPM, karena para kader inilah yang langsung berinteraksi dengan masyarakat di lapangan. Oleh sebab itu, penguatan kapasitas kader juga harus menjadi bagian penting dalam agenda kerja Tim Pembina Posyandu.
“Saya juga berpesan khusus untuk Ibu Ketua Tim Pembina Posyandu agar bisa memotivasi diri sendiri, maupun anggota yang berada di kepengurusan, untuk semangat memajukan Posyandu dari semenjak dilantik hingga akhir masa jabatan yang telah ditetapkan,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Berau yang baru saja dilantik, Sri Aslinda Gamalis, siap menjalankan amanah tersebut. Ia menegaskan bahwa pencegahan stunting, peningkatan kesadaran gizi, serta edukasi kesehatan remaja dan ibu hamil akan menjadi fokus utama ke depan.
“Kami akan bekerja keras untuk memastikan setiap anak di Berau bisa tumbuh sehat. Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, bahkan sebelum anak lahir. Remaja putri juga perlu dibina agar tidak mengalami anemia, sehingga ketika kelak menjadi ibu, mereka sudah siap secara fisik dan mental,” tegasnya.
Dengan penekanan pada enam SPM ini, diharapkan peran posyandu sebagai layanan kesehatan berbasis komunitas dapat terus berkembang dan menjawab kebutuhan nyata masyarakat, terutama dalam membangun generasi yang sehat dan unggul di Kaltim.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Posyandu Kaltim