Sarifah Suraidah Lantik Edy Suswanto sebagai Ketua Dekranasda Berau

Ketua Dekranasda Kaltim Sarifah Suraidah Harum melantik Edy Suswanto sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Berau. (Foto Adpim Pemprov Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Ketua Dekranasda Kalimantan Timur (Kaltim) Sarifah Suraidah Harum lantik Edy Suswanto, suami dari bupati Berau sebagai ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Berau, di Pendopo Odah Etam, Komplek Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Selasa (15/4/2025).

“Ini dunia baru untuk saya. Ibaratnya, hari ini saya bertransformasi profesi, dari dunia yang tidak pernah saya kenal, masuk ke ranah yang benar-benar baru,” ujar Edy yang berlatar belakang anggota Polisi ini.

Menjawab Niaga.Asia,  Edy memaparkan bahwa langkah pertama yang akan diambil pun cukup realistis. Ia ingin memulai dengan memahami struktur dan arah organisasi Dekranasda.

“Saya akan pelajari dulu Dekranasda Berau itu seperti apa, apa saja tugasnya. Fokus awal saya adalah pembenahan organisasi,” katanya.

Meski bukan berasal dari dunia kerajinan, Edy tak segan belajar. Ia menyadari bahwa potensi industri kreatif di Berau sangat besar. Tenun, anyaman, hingga produk-produk khas lainnya mungkin bisa menjadi ikon daerah jika benar-benar dikelola dengan baik.

Ketua Dekranasda Kabupaten Berau Edy Suswanto (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

Apalagi menurutnya, embrio perajin lokal sebenarnya sudah ada, tinggal bagaimana mendorong mereka lebih profesional.

“Kita perlu dorong skill-nya. Termasuk mengecek apakah sudah ada workshop atau pelatihan. Kalau belum, itu harus kita siapkan. Sumber dayanya kita benahi, baik manusia maupun dukungan dari pemerintah daerah.”

Dukungan “Bunda Harum” 

Ketua Dekranasda Kaltim, Sarifah Suraidah Harum, yang akrab disapa Bunda Harum, menyambut semangat baru pelantikan ini dengan penuh antusiasme. Ia menekankan bahwa Kaltim memiliki kekayaan budaya luar biasa, dari tenun Doyo hingga manik-manik khas Dayak. Namun, tantangannya juga tak kecil.

“Kita harus beradaptasi dengan era digital dan globalisasi. Dibutuhkan inovasi dan kreativitas dalam pemasaran dan produksi. Saya ingin mengajak semua pihak, termasuk dunia usaha dan akademisi, untuk bekerja sama dalam membangun industri kerajinan kita,” pungkasnya.

Tak lupa, Bunda Harum juga mengingatkan bahwa pada bulan Juli mendatang akan ada pameran nasional Dekranasda di Benua Etam, sebagai bagian dari Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK. Edy langsung merespons dengan sigap, “Kita akan sinkronkan program provinsi dan kabupaten, persiapan kita lakukan segera.”

Sebelum menjalani peran barunya, Edy adalah dosen di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespati) Polri di Bandung. Di sana ia melatih polisi-polisi yang akan naik jabatan ke eselon tinggi. Kini, ia akan memimpin para perajin agar bisa naik kelas, bukan dalam struktur jabatan, tapi dalam kualitas dan daya saing produk.

“Yang jelas, saya akan fokus pada yang non-tambang. Kita ingin angkat potensi lokal. Ini soal kebanggaan daerah dan pemberdayaan masyarakat,” tegasnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: