Satlantas Polres Nunukan Amankan 22 Sepeda Motor Terlibat Balap Liar

Motor balap liar yang diamankan selama bulan Ramadhan (foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Nunukan mengamankan 22 unit sepeda motor yang terlibat balapan liar, penggunaan knalpot racing atau brong, dan pelanggaran lalu lintas selama bulan Ramadhan 1444 hijriyah.

“Memasuki hari kelima bulan Ramadhan sudah ada 22 unit sepeda motor diamankan,” kata Kasat Lantas Polres Nunukan AKP Arofiek Aprilian Riswanto pada Niaga.Asia, Selasa (28/03/2023).

Semua kendaraan yang diamankan Satlantas Polres Nunukan dari remaja terlibat balapan liar pada malam hari dan subuh menjelang sahur di sejumlah lokasi di Nunukan.

Dari sekian banyak pengguna sepeda motor, terdapat beberapa orang anak dibawah umur, masih  pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dimana belum layak menggunakan sepeda motor, apalagi balapan.

“Ada anak SD nangis-nangis motornya kami tahan di lokasi balapan liar, lucunya lagi, anak ini minta ke Polisi tolong jangan kasih tahu mama ya,” sebut Arofiek

“Saya heran anak SD bisa terlibat balapan liar, kemungkinan orang tuanya tidak mengetahui anaknya pakai motor,” sebutnya.

Penertiban balapan liar selama bulan Ramadhan merupakan atensi dari keluhan masyarakat yang ditindaklanjuti oleh Polisi dengan membubarkan perkumpulan kendaraan di pinggir jalan ataupun menindak sepeda motor yang mengganggu keamanan lalu lintas.

Sepeda motor yang terjaring razia di lokasi balapan liar diberikan sanksi pembinaan dengan penyitaan sementara waktu, dan akan dikembalikan ke pemiliknya satu minggu setelah lebaran Idul Fitri.

“Sanksinya lebih ke arah pembinaan, tapi kalau pelanggarannya fatal seperti melanggar lalu lintas atau melawan arus jalan tetap diberikan tilang,” ujarnya.

Lokasi jalan yang biasanya digunakan untuk lokasi balapan liar di Jalan TVRI, jalan Lingkar, Islamic Center, kenakalan remaja yang muncul tiap bulan Ramadhan ini sangat mengganggu lalu lintas dan pengguna jalan.

Dalam tiap penertiban jalan, petugas menerapkan standar keamanan dan keselamatan dengan menghindari kejar-kejaran antara pembalap liar dengan anggota Satlantas Polres Nunukan yang dikhawatirkan menimbulkan kecelakan.

“Saya sudah minta ke anggota Satlantas penertiban ini jangan sampai menjadi kontra produktif dan jangan menyelesaikan pelanggaran dengan pidana baru,” terangnya.

Namun kata dia, penertiban dengan himbau atau pembubaran terkadang hanya bertahan berapa saat sebab, ketika petugas tidak berada di tempat kembali ajang balap liar digelar, lebih parahnya lagi melibatkan anak dibawah umur.

Karena itu, perlu teknis dan mekanisme yang baik dalam penertiban balapan liar ataupun melanggar lalu lintas lainnya dengan tetap mengutamakan ketegasan dan humanis.

“Saya heran anak SD bisa terlibat balapan liar, kemungkinan orang tuanya tidak mengetahui anaknya pakai motor,” ungkapnya.

Penulis : Budi Anshori : Editor : Intoniswan

Tag: