Satu Jam Hujan Lebat di Samarinda Akibatkan Banjir dan Pohon Tumbang

Pohon tumbang melintang di badan Jalan Bukit Alaya akibat hujan lebat, Kamis 18 Mei 2023. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem termasuk di kota Samarinda (relawan/Info Taruna Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kota Samarinda diguyur hujan lebat disertai angin kencang sekitar satu jam, Kamis 18 Mei 2023. Sejumlah kawasan terendam banjir. Tidak hanya itu, pohon juga ikut bertumbangan.

Hujan lebat mulai mengguyur kawasan Samarinda Kota pukul 14.05 Waktu Indonesia Tengah, dan mulai merata sekitar 10 menit kemudian.

Warga melaporkan sejumlah kejadian pohon tumbang saat melintas di kawasan Jalan Bukit Alaya. Dari gambar diperoleh pohon tumbang sampai melintang ke tengah badan jalan.

“Ada sekitar 3 pohon tumbang di Jalan Alaya. Mobil tidak bisa lewat, harus memutar,” kata Yana, 50 tahun, warga Jalan DI Panjaitan.

Banjir di kawasan jalan masuk Mugirejo, Samarinda, Kamis 18 Mei 2023 (istimewa/Info Taruna Samarinda)

Warga juga mengirimkan tayangan video dan gambar terkait kondisi genangan banjir di Jalan Pasundan, Jalan Kebon Agung, Jalan Mugirego, serta Jalan HAM Rifaddin sekitar RSUD IA Moeis.

Angin kencang juga menumbangkan tiga pohon di Jalan Bukit Alaya. Selain itu juga di Jalan KH Damanhuri, serta Jalan DI Panjaitan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pukul 14.29 Waktu Indonesia Tengah terjadi di kabupaten kota di Kalimantan Timur, termasuk kota Samarinda. Peringatan dini itu berlaku hingga pukul 18.30 Waktu Indonesia Tengah.

“Masih berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang,” tulis BMKG melalui pesan yang diteruskan pusat pengendali operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur.

Penanganan pohon tumbang di kawasan Jalan DI Panjaitan akibat cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang, Kamis 18 Mei 2023 (istimewa/Info Taruna Samarinda)

Hujan lebat mereda mulai pukul 15.10 Waktu Indonesia Tengah. Meski demikian awan tebal masih menyelimuti sebagian besar wilayah ibu kota provinsi itu.

Joko Iswanto, Koordinator Relawan Info Taruna Samarinda (ITS) melaporkan, dari pendataan hingga pukul 15.38 Waktu Indonesia Tengah, ada 14 titik lokasi banjir, dan tiga titik lokasi pohon tumbang.

“Ketinggian air rata-rata 20-40 cm. Petugas gabungan dan relawan sedang menangani pohon tumbang. Sampai jam 3.38 sore ini, belum ada laporan kejadian longsor,” kata Joko Iswanto.

Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda bersama relawan kemanusiaan dan kebencanaan, sedang melakukan penanganan pohon tumbang hingga sore ini.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: