SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sumber daya manusia (SDM) kepariwisataan yang berkualitas menjadi salah satu faktor penentu dalam mengelola kelanjutan destinasi wisata. Banyaknya destinasi alam dan buatan saja tidak cukup, manakala tidak didukung SDM yang memadai dan berkualitas.
Hal itu disampaikan Dian Rosita, Ketua DPD Putri Kaltim ketika menjadi narasumber di acara Bincang-bincang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kaltim, di 77 Cafe & Bar, Samarinda, Jumat (3/5/2024).
Diterangkan Dian, seiring dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN), banyak sekali investor membangun destinasi wisata alam atau buatan, tetapi berbanding terbalik dengan kurangnya SDM yang bekerja di sektor pariwisata, yang berhadapan langsung dengan wisatawan lokal dan internasional.
“Mereka juga yang membuat ‘packaging’ wisata jadi menarik, melalui ‘story telling’ dan lainnya. Nah untuk itu perlu ada pelatihan,” lanjutnya.
Menanggapi Dian Rosita, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi, mengatakan, segera menindaklanjutinya.
“Kami mempunyai bidang yang mengurusi SDM kepariwisataan. Dengan bekerjasama dengan Kemenparekraf telah melaksanakan beberapa pelatihan dan sertifikasi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Menyinggung keberadaan IKN, Ririn Sari Dewi mengakui berpengaruh signifikan bagi kepariwisataan Kaltim.
“IKN menimbulkan ‘Multiplier effect’ di berbagai sektor. Salah satunya adalah dunia kepariwisataan. Jadi kita harus siap dengan kedatangan orang-orang beragam latar belakang kepentingan di IKN. Mereka tentunya membutuhkan destinasi wisata sebagai tempat melepas lelah dan menghibur diri,” uraiannya.
Menyangkut destinasi wisata Kaltim yang patut menjadi unggulan alam, narasumber lain Mirza Yonatan dari Exotic Kaltim menyebut, destinasi alam dan budaya.
Destinasi wisata alam di Kaltim ini menurutnya, cukup banyak, ada sungai, danau, hutan, pulau, laut, karst, budaya, pesut, orang utan dan lainnya.
“Semua itu mampu menjadi unggulan wisata Kaltim yang berdaya saing, berkualitas dan tidak kalah dengan destinasi wisata buatan,” katanya.
Cuma memang, katanya, untuk mencapai dan menikmati sejumlah destinasi tersebut diperlukan infrastruktur dan akseptabiltas, keamanan dan transportasi yang memadai.
Menyinggung soal dukungan dana bagi pemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif, Ririn Sari Dewi menyebut, Dispar Kaltim mendapat dukungan Rp 30 miliar dari APBD Kaltim 2024.
“Kami dipercaya mengelola Rp 30 miliar untuk program kegiatan. Cukup atau tidak cukup, itu relatif. Pastinya untuk pemajuan pariwisata Kaltim kamu harus bekerjasama dengan perangkat daerah lainnya, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya menjawab pertanyaan media.
Sementara itu, sebelum bincang-bincang dimulai, Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi menyebut, acara ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi terwujudnya destinasi wisata Kaltim yang berkualitas dari para narasumber dan para jurnalis media online, cetak serta elektronik.
Penulis: Hamdani I Editor: Intoniswan
Tag: Pariwisata