SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Perwakilan Swiss State Secretariat For Economic Affairs (SECO) Martin Peter berkunjung dan berdiskusi dengan Dinas Perkebunan Kaltim dalam rangka memantau pelaksanaan pembangunan perkebunan berkelanjutan di Kaltim.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, Ahmad Muzakkir mengatakan itu kepada wartawan usai melaksanakan diskusi tentang pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Kaltim dengan Perwakilan Swiss State Secretariat For Economic Affairs (SECO) Martin Peter, di Hotel Aston Samarinda, Jumat (15/3/2024)
“SECO datang dengan tujuan untuk melihat langsung hasil dan dampak dari program pembangunan perkebunan berkelanjutan yang telah dijalankan di Kaltim sejak 2011 lalu. Kemudian saling berbagai pengalaman dan informasi membangun perkebunan di Kaltim,” ungkap Muzakkir.
Diskusi tentang pembangunan perkebunan berkelanjutan di Kaltim terkait konsep Green Kaltim dan potensi Sumber Daya Alam (SDA) seperti batu bara, kayu, dan sawit di wilayah Kaltim.
“Sawit ini kita siapkan bagaimana agar berkelanjutan. Maka didalam area perkebunan harus memiliki perlindungan dan itu kewajiban dari perusahaan,” terangnya.
Menurut Muzakkir, program pembangunan kelapa sawit berkelanjutan ini di Indonesia, termasuk di Kaltim mendapat pendanaan dari SECO.
“Program ini fokus pada kerja sama Pemerintah, Kabupaten dan Sektor Swasta serta Dinas Perkebunan untuk bagaimana mengelola dengan baik perkebunan sawit melalui aksi kolaboratif ini,” katanya.
Sementara, Perwakilan Swiss State Secretariat For Economic Affairs (SECO), Martin Peter menekankan pentingnya memperhatikan dua pilar utama yakni kondisi ekonomi dan mendorong memperhatikan norma di sektor swasta dalam membangun perkebunan berkelanjutan di Indonesia.
“Kami fokus untuk mengendalikan pembangunan negara yang kami dukung, salah satunya Indonesia dan sudah menjadi prioritas sejak 2008 khususnya terkait sektor kelapa sawit,” ujarnya.
Terlebih, perkebunan kepala sawit ini merupakan sektor yang penting bagi Indonesia dalam menciptakan lapangan kerja.
“Sektor kelapa sawit berkelanjutan adalah permasalahan utama untuk negara Swiss kami ingin memastikan kelapa sawit yang berkelanjutan,” katanya.
Menurut dia, SECO telah melakukan perjanjian kemitraan di tingkat nasional tentang perkebunan kelapa sawit berkelanjutan sejak 2018 lalu.
“Kami bekerja sama dengan pemerintah Jerman dan sektor swasta untuk mendanai proyek ini. Kami berkeinginan mendorong pemerintah untuk menciptakan perubahan dan memastikan harga baik untuk kelapa sawit,” pungkasnya.
Penulis : Nur Asih Damayanti | Editor: Intoniswan
Tag: Perkebunan