Sedikitnya 7 Polisi Tewas dalam Serangan Bom dan Senjata di Irak

Petugas keamanan di Irak (GETTY IMAGES/BBC)

BAGHDAD.NIAGA.ASIA — Setidaknya tujuh petugas polisi tewas dalam serangan bom dan senjata di Irak utara. Serangan itu terjadi di dekat kota Kirkuk yang kaya minyak, berjarak sekitar 293 km (182 mil) dari ibu kota Baghdad pada hari Minggu.

Tidak ada kelompok yang mengatakan berada di balik pembunuhan itu, tetapi para pejabat menyalahkan kelompok Negara Islam (IS).

Pada hari Rabu, sebuah bom pinggir jalan menewaskan tiga tentara Irak di dekat Baghdad. IS mengatakan telah menanam bom.

Serangan hari Minggu dimulai ketika sebuah ledakan bom menargetkan sebuah truk yang membawa polisi di dekat desa Chalal al-Matar, kata para pejabat kepada AFP.

Ledakan itu diikuti dengan “serangan langsung dengan senjata ringan”.

“Seorang penyerang telah tewas dan kami sedang mencari yang lainnya,” tambah pejabat itu, mengatakan bahwa dua polisi juga terluka dalam serangan itu.

Seorang pejabat dari Kementerian Dalam Negeri di Baghdad mengkonfirmasi serangan itu.

IS pernah menguasai 88.000 km persegi (34.000 mil persegi) wilayah yang membentang dari Irak timur ke Suriah barat dan memberlakukan aturan brutalnya pada hampir delapan juta orang.

Tetapi pasukan Irak mengumumkan kemenangan atas kelompok Islam itu pada Desember 2017, setelah pasukannya mengusir militan ISIS dari zona perbatasan Suriah tempat benteng terakhir kelompok Islam itu berada.

Kelompok itu diusir dari wilayah terakhirnya pada 2019, tetapi PBB memperingatkan pada Juli bahwa itu tetap menjadi ancaman yang terus-menerus.

IS diperkirakan memiliki antara 6.000 dan 10.000 pejuang di Suriah dan Irak, yang sebagian besar berbasis di daerah pedesaan dan terus melakukan serangan tabrak lari, penyergapan dan pengeboman pinggir jalan.

Dalam laporannya, PBB mengamati bahwa meskipun “kehilangan kepemimpinan yang signifikan”, kelompok tersebut telah mampu “mengeksploitasi celah keamanan dan kondisi yang kondusif bagi penyebaran terorisme untuk merekrut dan mengatur serta melakukan serangan yang kompleks”.

Sumber : BBC Internasional | Editor : Saud Rosadi 

Tag: