SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Salah satu tempat jualan takjil terkenal di Samarinda yakni Jalan Biawan. Sejak dulu, kawasan Biawan ini sudah menjadi primadona, surganya kue tradisional. Mulai dari bingka kentang, kue lapis hingga kue talam yang menjadi undasnya waday orang Samarinda.
Di pasar Ramadhan yang terletak ke kaki jembatan Arif Rahman Hakim ini terdapat berbagai penjual kue tradisional hingga minuman yang segar-segar, hingga pukul 6 malam.
Salah satu penjual beragam Waday Talam di Jalan Biawan adalah Hj Awaliyah. Awaliyah mengaku dirinya sudah 20 tahun berjualan kue talam dan kue tradisional lainnya.
“Sebelumnya kue talam ini, saya beli sama orang. Sekarang sudah 7 tahunan saya bikin sendiri, termasuk bingka kentang sampai es buah,” ungkapnya pada niaga.asia, Rabu (13/3/2024).
Selain itu, terdapat 8 buah jenis kue talam yang ia jual diantaranya amparan tatak, sari pengantin, sari muka, sari muka ketan, lapis hula-hula, lapis India, talam mandapa, talam singkong, talam putri selat, karaban dan kue tradisional lainnya seperti bingka kentang, nangka susu hijau dan lumpia.
“Paling laris amparan tatak sama sari muka,” ujar Awaliyah.
Harga kue talam sendiri dibandrol Rp15 ribu per irisnya dan Rp225 ribu per loyang. Sedangkan bingka kentang dijual Rp35 ribu persatuan dan kue tradisional lainnya Rp6 ribu per mika.
“Karena pembuatannya lama sekitar 1 jam pengukusan untuk 1 loyang kue talam. Kalau bingka kentangnya masaknya dibakar. Biasa saya buat dari setengah 4 subuh kadang setengah 5,” katanya.
Untuk bahan pembuatan kue talam sendiri beraneka macam. Namun, bahan utama yang digunakan yakni tepung beras dan santan.
Menurut Awaliyah, selama bulan Ramadhan dirinya mampu meraup omset kotornya hingga Rp10 juta per hari, termasuk dari jualan ss buah aja Rp5 Juta.
“Kalau dihari biasa untuk kue-kue ini biasa laku Rp3 juta-an per hari,” jelasnya.
Alawiyah mengaku pembeli yang datang saat bulan Ramadhan lebih rame ketimbang di hari-hari biasanya.
“Ramenya biasa semingguan awal, ya kadang-kadang habis kadang-kadang gak, gak nentu habisnya berapa,” ucapnya.
Saat ini, selama bulan puasa, Awaliyah dibantu 3 orang karyawan di pekerjaan produksi dan penjualan.
“Kalau hari biasa saya sendiri. Untuk tempat gratis punya kai sendiri,” katanya.
Sementara, pembeli asal Jalan Gerilya, Erika, mengaku sudah sejak lama berlangganan membeli kue talam di daerah Biawan ini.
“Kue talam Biawan ini memang terkenal enak dan sudah jadi langganan keluarga sejak lama,” ujar Erika.
Menurut dia, kue talam Biawan ini berbeda dengan kue talam di tempat yang lain. Teksturnya lebih lembut dan rasa manisnya pas untuk takjil buka puasa.
“Pilihan kue di Biawan ini kan banyak dan harganya terjangkau, tapi yang paling saya suka memang amparan tataknya,” pungkasnya.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Intoniswan
Tag: Pasar Ramadhan