SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berencana membuat Diorama di gedung perpustakaan untuk meningkatkan pengetahuan pengunjung tentang budaya etnik Kaltim.
Kepala DPK Kaltim Muhammad Syafranuddin mengatakan, sejatinya pihaknya telah merencanakan hal tersebut sudah sejak lama.
“Selain untuk menambah ilmu membaca, pengunjung bisa mendapatkan ilmu budaya melalui tampilan diorama yang ada. Kemarin sudah banyak yang dikumpulkan naskah kunonya, tapi belum semuanya,” kata Syafranuddin.
Pria yang jiga akrab disapa Ivan itu bilang, naskah yang dimiliki oleh DPK Kaltim belum terkumpul secara keseluruhan. Sehingga saat ini yang dilakukan masih mengkaji lebih dalam terkait sistem pengumpulan naskah kuno tersebut.
“Karena orang tidak serta merta memahami. Kita masih memikirkan apakah nanti akan kita tindak lanjut dengan peraturan Gubernur? Karena kita perlu dasar hukumnya juga untuk bergerak,” ujar Ivan.
Terkait pengumpulan naskah, menurut Ivan, tidak menutup kemungkinan ada pihak yang keberatan untuk memberikan naskah kunonya, dikarenakan naskah kuno tersebut banyak disimpan masyarakat.
“Nantinya untuk yang mau menyerahkan naskahnya kita akan kasih penghargaan atas dedikasinya,” terang Ivan.
Ivan menyatakan, pihaknya hanya berniat untuk menyelamatkan tulisan tangan (manuskrip) naskah kuno tersebut. Sebab baginya manuskrip yang ada merupakan bagian panjang dari sejarah kebudayaan Kalimantan.
“Sejauh ini yang terselamatkan masih sama, yang dari Gunung Tabur (di Kabupaten Berau) itu, dan ada juga sedikit dari Museum Mulawarman,” demikian Ivan.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Diorama adalah sajian pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya, serta dipadukan dengan latar yang berwarna alami; pola atau corak tiga dimensi suatu adegan atau pemandangan yang dihasilkan dengan menempatkan objek dan tokoh di depan latar belakang dengan perspektif yang sebenarnya, sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi | Advertorial
Tag: DPK KaltimkearsipanKebudayaanPerpustakaanSamarinda