Setelah Lesu, Impor Barang Modal Industri ke Kaltim Mulai Menggeliat

Sumber : BPS Kaltim

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Setelah lesu sejak Triwulan III dan IV Tahun 2020 akibat terdampak COVID-19, dunia industri di Kalimantan Timur (Kaltim), impor barang modal ke Kaltim mulai menggeliat. Aliran barang modal untuk berbagai keperluan industri, bulan Maret 2021 mencapai US$200,22 juta atau naik 61,83% dibandingkan Februari 2021 sebesar US$123,72 juta.

Menurut data yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwitjahyono, nilai impor bulan Maret 2021 sebesar US$200,22 juta, dari migas US$25,61 juta dan nonmigas US$174,60 juta.

“Nilai impor nonmigas menyumbang 87,21% dari total impor,” kata Dwi.

Struktur impor Kaltim menurut sektor, industri 87,18%, tambang dan lain-lain 0,03%, dan hasil minyak 12,79%. Nilai impor hasil minyak pada bulan Maret 2021 sebesar US$25,61%, industri US$174,54, dan pertambangan dan lainnya US$0,06 juta.

“Nilai impor bahan bakar mineral sendiri bulan Maret 2021 sebesar US$25,67% atau naik 1.020,58%, sedangkan migas US$25,61 atau naik 1.175,52%,” kata Dwi menjelaskan.

Untuk impor nonmigas Kaltim, terdapat 9 jenis barang, terbesar impor mesin dan peralatan mekanis US$92,16 tau naik 15,90% dibandingkan bulan Februari 2021 yang nilainya 79,52%. Kemudian menyusul impor barang mesin dan perlengkapan elektris US$25,27 juta, barang besi atau baja US$15,25 juta,  dan impor barang karet dan barang dari karet senilai US$12,22 juta.

“Nilai impor barang berupa pupuk US$6,98 juta dan kendaraan dan sparepart US$6,59 juta,” ungkap Dwi.

Barang lainnya yang juga diimpor Kaltim adalah bahan kimia organik, bahan peledak,  instrumen dan apparatus ptis.

Barang impor migas kaltim berasal dari negara Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. Sedagkan barang impor nonmigas berasal dari Tiongkok, Korea Selatan, USA, Jerman, Singapura, Malaysia, Itali, Jepang, Prancis, dan Rusia.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: