SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sejak pukul 10.00 wita hingga sore nanti, Kamis (12/1) ini, ibu-ibu dari 35 regu Dharma Wanita Persatuan (DWP) OPD lingkungan Pemprov Kaltim mengadu kepiawaiannya dalam Lomba Bemamai, di panggung Pesta Rakyat Kaltim (PRK) HUT Kaltim ke 66, GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda.
Dapat dibayangkan batapa hebohnya ketika ibu-ibu itu ‘bemamai’ selama 10 menit di atas panggung. ‘Bemamai’ tidak sembarang ‘bemamai’, setiap regu yang beranggotakan tiga orang itu mengemas ‘mamaiannya’ dengan tema ‘kecanduan gadget/HP’ dan ‘gizi buruk/stunting’.
Lomba yang digelar DWP Kaltim dan Tim Penggerak PKK itu sendiri akan memperebutkan juara 1 hingga juara harapan 3. Sedang kriteria yang dinilai dari tiga orang dewan juri, Hamdani, Elansyah Jamhari dan Syafei Abdillah adalah kesesuaian tema, penampilan, vokal dan kekompakan.
Meski ‘bemamai’ dalam keseharian kerap disertai emosi berlebihan, kadang mengarah ke emosi marah, namun dalam lomba ini ada rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar peserta, di antaranya tidak boleh mengeluarkan umpatan atau cacian. Apalagi yang bersinggungan dengan SARA, adab dan pornografi.
“Pendek kata Lomba Bemamai ini harus mengandung unsur edukasi yang sesuai tema bagi peserta sendiri dan penonton,” cetus salah satu dewan juri, Syafei Abdillah.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan |ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Bemamai