GAZA.NIAGA.ASIA — Sebuah tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza sebagai “zona kematian” dan situasi di sana “mendesak”.
WHO mengatakan tim tersebut melakukan inspeksi di RS Al-Shifa pada Sabtu 18 November 2023. Pasukan Israel telah menyerang fasilitas tersebut, mengklaim bahwa mereka sedang mencari pusat komando dan kendali Hamas.
Selama inspeksi sekitar satu jam di rumah sakit tersebut, tim itu mengatakan mereka menemukan tanda-tanda jelas adanya serangan artileri dan tembakan. Pihaknya juga mengatakan mereka melihat “kuburan massal” di pintu masuk fasilitas tersebut dan diberitahu bahwa lebih dari 80 orang dimakamkan di sana.
“Tim tersebut mengatakan 25 petugas kesehatan dan 291 pasien masih berada di rumah sakit. Dikatakan bahwa beberapa pasien telah meninggal dalam beberapa hari terakhir karena terhentinya layanan medis,” kantor berita NHK melaporkan Minggu 19 November 2023.
Situasi kemanusiaan juga tidak lebih baik di Gaza selatan, di mana masyarakat diminta mengungsi guna menghindari serangan sengit di utara.
Di Kota Rafah di bagian selatan, masyarakat menghadapi kekurangan pangan parah.
Video yang diambil di kota tersebut pada Kamis 16 November 2023 oleh juru kamera Salam Abu Tahoun di kantor NHK di Gaza menunjukkan banyak orang mengantre dan menunggu toko kelontong dibuka.
Sumber : NHK | Editor : Saud Rosadi
Tag: GazaInternasionalKrisis Israel - PalestinaPalestinaWHO