SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Siswa-siswi SMA Katolik Santo Fransiskus Assisi Samarinda selalu antusias mengikuti program kegiatan yang dilaksanakan pihak sekolah. Bahkan hampir tidak ada satupun siswa yang tidak mengikuti program yang ada di sekolah tersebut.
Melalui program yang dilakukan, semua potensi atau kemampuan siswa terus dikembangkan, terutama budaya literasi untuk meningkatkan kualitas pengetahuan. Dampak dari semua itu, SMA Assisi Samarinda bahkan pernah mendapatkan piagam penghargaan sebagai sekolah aktif literasi Nasional.
Demikian disampaikan oleh Kepala SMA Katolik Santo Fransiskus Assisi Samarinda, Kristoforus Gustian, S.S, S.Pd. Gr saat ditemui Niaga.Asia di ruang kerjanya, Kamis (3/8/2023).
“Lingkungan yang dibangun di sini (SMA Assisi) adalah anak itu tumbuh berdasarkan kemampuan, jadi sekolah memfasilitasi apapun yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Semua guru disini juga terlibat untuk mengarahkan anak sesuai kemampuannya, baik kepala sekolah, guru kelas, maupun pelatih dari setiap program yang dilakukan,” ungkap Kristoforus.
Diakuinya, bahwa sebenarnya tidak ada strategi khusus untuk meningkatkan semangat budaya literasi siswa. Namun yang lebih penting adalah sekolah harus bisa memberikan akses maksimal terhadap semua potensi atau kemampuan siswa.
“Jadi guru juga ditantang untuk melakukan pergerakan, karena saya percaya bahwa ,segala sesuatu yang terjadi pada siswa di sekolah tentu oleh karena gurunya. Ketika gurunya tidak bergerak dan memikirkan prestasi, bagaimana mungkin dia menggerakkan siswa. Artinya tidak hanya siswa, tapi guru juga harus bergerak,” ujarnya.
Untuk meningkatkan kemampuan guru, pihak sekolah juga sering melaksanakan program kegiatan, seperti pelatihan menulis karya ilmiah dan program pelatihan yang lainnya.
“Jadi dengan mengikuti pelatihan tersebut, guru disini akhirnya juga memiliki jiwa kompetitif dalam dirinya, yang pada akhirnya melakukan banyak hal kepada siswa. Itu yang sangat nampak kami lakukan di sini,” ungkapnya.
“Siswa-siswi di sini hampir tidak ada yang tinggal diam atau langsung pulang setelah pembelajaran, mereka biasanya mengikuti kegiatan yang ada di sekolah. Karena memang sekolah memberikan akses untuk mereka berkembang sesuai kemampuannya,” sambungnya.
Dengan melihat antusias siswa-siswi yang tinggi dalam mengikuti kegiatan. Pihak sekolah memiliki target agar siswa-siswi dapat meraih juara pada berbagai jenis kompetisi lomba, baik lokal, nasional maupun internasional.
Namun, target tersebut bukan merupakan tujuan utama, akan tetapi hal yang lebih penting adalah bagaimana siswa menjadi tangguh dan berani dalam memutuskan sesuatu untuk mengikuti setiap perlombaan yang ada.
Penulis: Teodorus | Editor: Intoniswan | Advetorial
Tag: SMA