Smelter Manyar Freeport di Gresik Rampung 2023, Beroperasi Penuh Mei 2024

Smelter  Manyar Freeport di Gresik, Jawa Timur. (Foto Istimewa)

GRESIK.NIAGA.ASIA – Menko Perekonomian Airlangga  Hartarto mengatakan, kemajuan  pembangunan  Smelter  Manyar  Project  PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik,  Jawa  Timur, luar  biasa.

“Pemerintah  optimistis bahwa konstruksi akan rampung tepat waktu pada Desember 2023 dan beroperasi penuh pada Mei 2024,” tutur Menko Airlangga usai meninjau    lokasi Manyar    Smelter    Project  PT  PTFI bersama Menteri Perindustrian Agus  Gumiwang Kartasasmitadan, Wakil Menteri  Perdagangan Jerry  Sambuaga, dan  Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.

“Kemajuan  pembangunan  smelter  tersebut merupakan capaian luar  biasa.  Hal  ini dapat  menjadi  contoh  bagi  perusahaan  lain,” imbuhnya.

Menko    Airlangga    melanjutkan, smelter perlu    melalui    proses pre-commissioning dan commissioning sebelum  dapat  beroperasi  penuh  layaknya pabrik-pabrik  lain. Kedua  tahap akan ditempuh  untuk memastikan  seluruh  fasilitas  berfungsi  tanpa  kendala  dan  berlangsungsekitar lima bulan sebelum beroperasi pada Mei 2024.

Selain  fasilitas  pemurnian  dan  pengolahan  konsentrat  tembaga ,smelter  Manyar  akan  dilengkapi dengan  fasilitas  pendukung, seperti precious  metal  refinery(PMR). PMR  berfungsi mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak.

“Fasilitas tersebut  diproyeksikan  mampu  menghasilkan  rata-rata  35 ton  hingga  maksimal  60  ton  emas/tahun,” kata Airlangga.

Sementara  itu,  Presiden  Direktur PTFI Tony Wenas  menguraikan, pembangunanManyar  Smelter Project hingga  akhir tahun  lalu telah menghabiskan biaya  investasi sebesar USD 1,63  miliar atau setara Rp25  triliun dari  nilai  total  investasi USD  3  miliar atau  setara Rp 45  triliun.

“Smelter dengan  desain single-lineterbesar  di  dunia tersebut akan  mampu  mengolah  konsentrat  tembaga dengan kapasitas  produksi  1,7  juta dry metric  ton(dmt),” kata Tony. Selanjutnya, menghasilkan  katoda tembaga hingga 600 ribu ton/tahun.

Sedangkan Wakil Menteri  Perdagangan Jerry  Sambuaga menuturkan,  pemerintah terus mendorong kemajuan  pengembangan Manyar  Smelter  Project sebagai upaya akselerasi hilirisasi industri atau menciptakan  nilai  tambah  pada  produk  tambang. Pasalnya, selain dapat mendongkraknilai  jual  komoditas, hilirisasi  membukalebih  banyak  lapangan  pekerjaandanmeningkatkanpeluang usahadi dalam negeri.

“Pemerintah  mengapresiasi  dan terus mendorong proses pembangunan Manyar  Smelter  Project milik PTFI sebagaiupaya akselerasi hilirisasi industri atau menciptakan nilai tambah  pada  produk tambang. Strategi  mengekspor  barang  setengah  jadi  dan  barang  jadi diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Wamendag Jerry.

Wamendag  Jerry  mengungkapkan, pemasangan  tiang  pancang di  area  jantung smelter sudah selesai seluruhnya sejumlah 18 ribu. Hingga Desember 2022, kemajuanfisik secara kumulatif total proyek 51,7 persen dengan total serapan biaya berkisar Rp25 triliun. Adapun tenaga kerja terserap 11 ribu pekerja yang 98 persennya adalah tenaga kerja Indonesia, sementara separuhnya berasal dari Jawa Timur.

Usai  meninjauManyar  Smelter  Projectmilik  PTFI,Wamendag  Jerry  bersama  Menperin  Agus  juga mendampingi   Menko Airlangga menghadiri   rapat  dikantor  pengelola   KEKJIIPE Gresik dan selanjutnya  di PT Petro  Oxo  Nusantara(PON).  Rapat-rapat  tersebut  membahas  kondisi  terkini masing-masing KEK JIIPE Gresik dan PT  PON  serta  mengulas  bentuk dukungan pemerintah  untuk meningkatkan kinerja, baik KEK JIIPEGresik maupun PT PON.

Sumber: Humas Kemendag | Editor: Intoniswan

Tag: