Smelter PT Freeport di Gresik Serap Sekitar 11 Ribu Pekerja

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengunjungi lokasi pembangunan pabrik pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa, (7/2). (Foto Kementerian ESDM)

GRESIK.NIAGA.ASIA– Multiplier effect lainnya dari pembangunan pabrik pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik  adalah penyerapan tenaga sekitar +- 11.000 pekerja dengan komposisi +- 98% tenaga kerja Indonesia dimana +- 50% berasal dari tenaga kerja lokal Jawa Timur.

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengatakan dalam Konferensi Pers usai mengunjungi lokasi pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa, (7/2).

Wapres Ma’ruf optimis pembangunan pabrik smelter single line terbesar di dunia itu dapat beroperasi di bulan Mei 2024 sesuai yang sudah direncanakan untuk mengolah konsentrate produksi PT FI.

“Proyek ini juga akan menyerap tenaga kerja besar yakni sebanyak 11.000 pekerja untuk itu maka diperlukan Pemerintah Daerah setempat harus menyiapkan tenaga kerja trampil dan dengan melakukan pelatihan-pelatihan vocational training sesuai dengan tuntutan yang ada disini,” lanjut Ma’ruf.

Pembangunan pabrik pemurnian produk-produk mineral (smelter) merupakan program hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

“Pemerintah dalam rangka mengembangkan industrinya melakukan hilirisasi dan dan pembangunan smelter itu merupakan pelaksanaan dari hilirisasi karena itu tadi saya meninjau smelter PT Freeport Indonesia,” ujar Wapres Ma’ruf dalam Konferensi Pers usai mengunjungi lokasi pembangunan smelter.

Pembangunan smelter kedua PTFI, sambung Ma’ruf, merupakan kebanggaan bangsa Indonesia karena merupakan smelter terbesar di dunia dengan mengolah konsentrat hingga 1.7 juta ton produk dari PTFI. Sedangkan di PT Smelting mampu mengolah 1,3 juta ton.

“Secara keseluruhan dapat mengelola 3 juta ton konsentrate,” lanjut Ma’ruf.

Mengenai target penyelesaian proyek smelter ini sesuai target yakni Target penyelesaian konstruksi di akhir Desember 2023, Commercial Operation Date (COD) akhir Desember 2024 dan mulai berproduksi di bulan Mei 2024, Wakil Presiden mengaku optimis dapat dicapai melihat progress saat ini yang telah melebihi target yang sudah ditetapkan.

“Saya optimis pekerjaan dapat diselesiakan sesuai target, bahkan ada berapa tadi yang sudah direncanakan tercapai dan melampaui 2% dari yang sudah ditargetkan. artinya target Mei 2024 itu saya berharap kalau bisa dimajukan lebih awal karena sudah ada bagian yang lebih dulu diselesaikan, optimis saya ini dapat diselesaikan,” jelas Ma’ruf.

Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan

Tag: