Songsong IKN, Pariwisata Balikpapan Harus Berbenah

Kabid Pemasaran Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi dan para bincang-bincang pariwisata Kaltim di Objek Wisata Edukasi Kang Bejo, Balikpapan, Jumat (9/6). (foto istimewa)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Ketika Ibu Kota Indonesia (IKN) ditetapkan di dua kabupaten, Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar), Kota Balikpapan sebagai penyangga terpenting IKN harus membenahi diri dalam segala hal, termasuk pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kaltim Restiawan Baihaqi pada Bincang Parekraf Dispar Kaltim di Objek Wisata Edukasi Kampung Bejo (Kang Bejo), Balikpapan, Jumat (9/6).

“Keberadaan IKN di PPU dan Kukar disertai dengan konsekuensi Balikpapan menjadi kota penyangga  yang harus melakukan pembenahan. Salah satunya ada pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tandas Eqi, sapaan akrab Restiawan Baihaqi.

Dia mengilustrasikan, ketika proses pembangunan IKN dimulai, presiden, menteri-menteri, pejabat-pejabat pusat dan lain daerah, para duta besar, para investor dan ribuan pekerja berdatangan ke lokasi IKN.

“Semuanya datang melalui bandara atau pelabuhan Balikpapan. Kemudian para pihak itu ada yang menyempatkan diri datang berkunjung ke Balikpapan. Mereka pasti mendatangi objek-objek wisata dan ekraf” paparnya.

Ini artinya, kata Eqi, objek wisata dan ekraf Balikpapan harus siap.

“Kesiapan objek wisata dan faktor penunjangnya tidak bisa ditawar-tawar,” ucap Eqi, selepas bincang Parekraf kepada Niaga.Asia.

Eqi menyebut contoh objek wisata edukasi Kang Bejo yang dijadikan lokasi bincang-bincang ini.

“Kang Bejo sudah cukup baik, tapi tetap harus ada pembenahan. Misalnya dalam penyediaan fasilitas ekonomi kreatif. Demikian juga penataan eksterior dan interior yang lebih artistik,” imbuhnya.

Dalam bincang-bincang yang menghadirkan narasumber lain, Kadisporapar Balikpapan  dr. CI Ratih Kusuma W dan akademisi Polteknas Prodi Pariwisata I Wayan Lana, Eqi juga menyampaikan posisi Balikpapan sebagai penyangga utama IKN merupakan peluang sekaligus tantangan yang patut disikapi segera.

“Jangan lupa dengan  MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) melalui berbagai kegiatan seminar dan sejenisnya dan pameran yang banyak digelar di Balikpapan. Industri itu bagian dari Pariwisata yang perlu diperhatikan dan dibenahi,” ucapnya.

Berkaitan dengan event Pariwisata, ungkapnya, Balikpapan patut bersyukur karena Balikpapan Fest yang digelar setiap tahun sudah ditetapkan dan  masuk menjadi Karisma Event Nasional (KEN) bersama TIFAF Tenggarong dan Festival Lomplai Kutim.

“Balikpapan Fest merupakan kalender event parawisata nasional. Momen ini harus dijadikan kebangkitan dan kesiapan Balikpapan sebagai penyangga  pariwisata IKN,” pungkasnya.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: