Sosialisasi TEI 2024 untuk Jaring Eksportir

MEDAN.NIAGA.ASIA –  Pelaksanaan TEI (Trade  Expo  Indonesia) 2024 akan memudahkan para pelaku usaha ekspor untuk menjangkau pasar yang lebih  luas  di  seluruh  dunia. TEI  2024 akan mendatangkan buyers dari  115  negara.  TEI  juga merupakan platform promosi perdagangan yang menampilkan   produk yang beragam dan kompetitif. Para  eksportir tentunya  dapat  membangun dan memperkuat  jejaring  (networking) dengan para pelaku usaha lainnya.

Direktur  Pengembangan  Ekspor Produk  Primer, Miftah Farid saat membuka sosialisasi TEI ke-39 tahun 2024 mengusung tema “Build Strong Connection with The Best of Indonesia” di Medan, Kamis (6/7/2024).

Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya  Mineral  Pemerintah Provinsi  Sumatra  Utara  menggelar  sosialiasi  Trade  Expo  Indonesia  (TEI) 2024  di  kota  Medan.

“Kegiatan  sosialisasi  tersebut  bertujuan  untuk menjaring  para pelaku usaha ekspor di  kota  Medan  dan  sekitarnyauntuk  berpartisipasi pada TEI 2024,” ungkap Miftah Farid.

TEI merupakan  pameran  rutin  berskala  internasional  yang  menghadirkan buyerspotensial  dari  luar negeri untuk bertemu dengan eksportir potensial dari Indonesia. TEI 2024 menampilkan berbagai produk  terbaik  Indonesia  dalam  tiga  zona,  yaitu Zona  Food,  Beverages  and  Agricuture  Products; Zona Manufacture Products; dan Zona Home Living, Fashion & Services. TEI 2024 ditargetkan diikuti lebih dari 1.000 pelaku usaha, serta dihadiri 5.000 buyer dan 30.000 pengunjung. Sosialisasi  TEI  2024  didukung  oleh  PT Debindomulti Adhiswasti.

Hadir  dalam  sosialisasi  tersebut, yaitu  Kepala  Dinas  Perindustrian,  Perdagangan,  Energi,  dan  Sumber  Daya  Mineral  Pemerintah Provinsi  Sumatra  Utara  Mulyadi  Simatupang;  50  eksportir;  dan  pelaku  usaha  berorientasi  ekspor. Provinsi Sumatra Utara dipilih sebagai tujuan sosialisasi karena perannya dalam aktivitas ekspor dan impor terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Pada  sosialisasi  tersebut,  Miftah menyampaikan  adanya  potensi  besar  untuk  mengembangkan pasar ke negara-negara Brasil, Rusia, India, Tiongkok, danAfrika Selatan (BRICS) dan negara-negaramenuju ekonomi maju (Emerging Countries).

“Pada  2025,  paritas  daya  beli  (purchasing  power  parity)dan  standar  hidup  di  negara BRICSdan emerging countries diproyeksikan meningkat sehingga mendorong peningkatan kemampuan daya beli konsumen,” ujar Miftah.

Miftah  menambahkan,  Kemendag  terus  melakukan  upaya  untuk  mendorong  para  pelaku ekspor agar  dapat  lebih  berkembang.

“Beberapa hal yang dilakukan Kemendag, khususnya Ditjen PEN adalah  dengan  meningkatkan  kapasitas  (capacity  building), mendorong adaptasi  produk,  dan memasuki pasar (market entry) melalui promosi ekspor kepada para pelaku ekspor,” tutup Miftah.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: