Sri Wahyuni: Sekitar 14,4 Persen Peserta BPJS-Kesehatan di Kaltim Statusnya Tidak Aktif

Sekda Kaltim Sri Wahyuni, Deputi Direksi Wilayah VIII Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Nuim Mubaraq, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov.Kaltim Dasmiah di acara Forum Komunikasi Implementasi Strategi Pencapaian Universal Health Coverage (UHC) pada Kamis (21/3/2024) (Foto Nur Asih Damayanti/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengungkapkan Pemerintah Provinsi Kaltim akan memberikan perhatian kepada masyarakat yang status keanggotannya di BPJS-Kesehatan tidak aktif. Hingga  29 Februari 2024, peserta BPJS-Kesehatan aktif  di Kaltim baru  85,6 persen, sisanya 14,4 persen.

Hal itu disampaikan Sri Wahyuni di Forum Komunikasi Implementasi Strategi Pencapaian Universal Health Coverage (UHC) bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Provinsi Kaltim di Ruang Lily Swiss Belhotel Borneo Samarinda pada Kamis (21/3/2024).

Hadir dalam acara tersebut Sekertaris Daerah (Sekda) Kaltim Sri Wahyuni, Deputi Direksi Wilayah VIII Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Nuim Mubaraq, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov.Kaltim Dasmiah dan Sekertaris Dinas  Kesehatan Kaltim Masitah.

“Kalau Kaltim keanggotaan BPJS sudah 100 persen. Namun, peserta BPJS di kita gak 100 persen aktif, ada yang gak aktif,” ungkapnya, Kamis (21/3/2023).

Menurut dia, keanggotaan yang tidak aktif ini karena pindah daerah atau tidak meneruskan pembayaran BPJS lagi.

“Karena itu kita akan adakan Rakor dengan BPJS dilakukan tiap semester untuk meningkatkan bagaimana peserta BPJS yang aktif,” ujarnya.

Harapannya, forum ini dapat menjadi pengendali kendala yang dihadapi selama ini khususnya BPJS Kesehatan, dalam meningkatkan jumlah peserta aktif BPJS.

“Selain itu, agar pemenuhan UHT ini bisa di pertanggung jawabkan datanya,” katanya.

Sementara, Deputi Direksi Wilayah VIII Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Nuim Mubaraq mengatakan bahwa Kaltim telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) di empat kabupaten Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Di Kalsel ada Banjarmasin dan Kotabaru, Kalteng ada Kapuas dan Pulang Pisau,” jelasnya.

Universal Health Coverage (UHC) sendiri merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan.

Nuim mencatat sebanyak dari 9 Juta Jumlah Penduduk Kaltim, hanya 4 Juta orang yang terdaftar sebagai peserta BPJS.

“Tercatat yang aktif 85,6 persen artinya 15 persen yang gak aktif,” terangnya.

Menurut dia, 17 persen yang gak aktif ini kebanyakan karena sudah berpindah tempat tinggal ke luar Kaltim.

“Atau masih tinggal di Kaltim tapi perekonomian nya susah,” pungkasnya.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Intoniswan

Tag: